Profile picture
, 38 tweets, 7 min read Read on Twitter
Okayy, sesuai janji hari ini episode 3 dipost pada malam ini! :D
Sebelum kita mulai bagi yang belum baca Prologue dan Episode 1, ini aku sediakan link nya biar mudah nyarinya

Prologue :


Episode 1 :
Okayy , aku mulai...

Hari-hari yang aku lalui semakin berat dan berat. Berbagai macam tugas-tugas kuliah dan deadline yang mencekik diriku ini harus ku lalui dengan kondisi badanku yang cepat lelah. Belum lagi aku melihat penampakan-penampakan yang tidak enak di sekitar kampus.
Wujud mereka bermacam-macam, ada yang hanya berwajah pucat layaknya orang sakit ada pula yang berwajah hancur bahkan aku tidak tahu mana posisi mata, hidung, dan mulut mereka. Makhluk yang paling ku benci saat itu adalah si jin berwujud permen sugus putih.
Aku merasa heran. Dulu aku begitu berani berpapasan dengan makhluk itu namun, sekarang aku layaknya menderita phobia akan makhluk itu. Anehnya, mereka tidak mendekatiku, dan terus menjaga jarak dariku.
Yah, meskipun begitu aku tetap saja belum terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Disaat yang sama, aku ingin sekali memperkaya ilmu spiritualku namun, pakdheku tidak mengizinkanku untuk belajar dan itu membuatku sangat kesal.
"Kalau tidak diajari untuk belajar, terus bagaimana aku menghadapi situasi seperti ini? Melihat makhluk-makhluk yang menyeramkan seperti itu.", batinku ketus. Dalam benak, aku mempunyai inisiatif untuk belajar autodidak untuk mempelajari ilmu spiritual dengan menggunakan naluriku
Sempat terbesit pikiran, bagaimana jika aku tersesat dalam ilmu hitam? Karena waktu itu aku berpikir ilmu hitam dan ilmu putih mempunyai batasan yang sangat tipis.
Secara umum, memang ilmu putih berpusat pada kekuatan Tuhan, dan ilmu hitam berpusat pada kekuatan jin yang jahat atau makhluk ghaib yang memiliki energi negatif namun, tetap saja terdapat batasan yang sangat tipis diantara ilmu-ilmu tersebut.
Sedikit demi sedikit aku luangkan waktu untuk membaca di internet tentang spiritualitas dan aku menemukan metode yang cocok, yaitu bersemedi atau meditasi menenangkan jiwa dan batin.
Aku mulai membeli buku seputar spiritualitas dan mencari bagian-bagian tata cara bersemedi. Aku mengingat tata cara bersemedi tersebut melalui buku itu, dan sedikit belajar secara teori tentang bersemedi.
Suatu pagi, aku memulai hariku untuk mengikuti mata kuliah yang dilaksanakan pada pukul sepuluh pagi. Aku mengamati tiap sudut ruangan kelas. Pada setiap perkuliahan.
"Gelap dan pengap.", batinku. Aku bisa melihat bayangan-bayangan hitam mengisi seluruh ruang kelas, sedikit gerah memang namun, hal itu tidak aku gubris. Mengingat itu hanya bayangan hitam biasa, tidak ada yang perlu ditakuti.
Hingga sore pun tiba, aku terjebak hujan di kampus dan tidak bisa pulang ke rumah, mengingat aku lupa menaruh mantel ke dalam jok motorku. Jadi, aku berkumpul bersama teman-temanku sembari menunggu hujan reda.
"Ada yang mau ikut aku ke toilet gak?", teriak salah satu seorang teman perempuanku. "Aku ikut", jawabku bersama dengan teman-teman perempuan lainnya.

Dan kami pun berangkat ke toilet wanita bersama.
"Oh? Aku baru tahu jika di lantai satu gedung ada toilet!", kataku kaget. "Loh , kamu baru tahu kah, Putri?", tanya salah satu temanku. "Iya, aku baru tahu.", jawabku ragu-ragu.
Aku mengamati toilet perempuan yang ada di lantai satu gedung kampusku itu.
Gelap
Kotor secara mata batin
Dan penuh darah
"Ini darah haid?", tanyaku ragu. "Ih, kotor banget toiletnya banyak darah haid", kataku ketus
"Hah? Darah apanya? Bersih gitu kok", respon temanku
"Putri, kamu sakit?", tambah temanku.
"Gak, gak , aku gak apa-apa", jawabku berusaha menutupi kepanikanku.
Aku masuk ke salah satu bilik toilet itu dan berusaha menahan rasa takut, belum apa-apa aku melihat dinding pembatas bilik terdapat rambut-rambut panjang yang merayap serta tangan-tangan yang keriput berusaha untuk meraih lantai dari dinding pembatas.
"YA TUHAN, YA GUSTI PENGERAN!", teriakku berjalan mundur dengan cepat dan kemudian
*bruk!!*
Aku terjatuh karena kaget. Tanpa, basa-basi aku langsung berlari meninggalkan teman-temanku yang masih merias diri di kaca.
"Putri, kamu mau kemana? Kenapa kamu?!", salah seorang temanku kaget melihatku lari ketakutan.
"Gak, gak , gak apa-apa. Aku mau pakai toilet di lantai dua saja", jawabku sambil berlari.
Setelah dari toilet, aku berjalan menuju kelas dengan sempoyongan, antara lelah dan takut bercampur jadi satu. Kemudian, aku duduk di bangku yang terdapat tasku diatasnya, dan melihat teman-temanku menatapku khawatir namun sungkan untuk bertanya.
"Aku, gak apa-apa, rek. Tuenango." , jawabku. "Loh kamu bisa baca pikiran kita?", respon salah satu seorang temanku kaget.
Aku tersenyum sebagai bagian dari jawabku atas pertanyaan mereka.
Hujan pun reda, dengan segera aku meninggalkan gedung kampusku yang penuh dengan kejutan kemudian bergegas menuju ke parkiran motor untuk mengambil motorku kemudian kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah, aku beristirahat, dan kemudian menggunakan waktu luangku untuk melakukan hobiku ; menggambar.
Tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Segera aku beranjak ke tempat tidur dan beristirahat. Malam itu, aku sangat kelelahan jadi aku bisa tertidur lebih cepat dari biasanya.
Kala itu, aku bermimpi berada di ruang kamarku, dengan tubuh berbaring. Aku terdiam, dan tiba-tiba ada sosok perempuan cantik berambut pendek dan memakai semacam dress berwarna putih
Kira-kira seperti ini wujudnya, kurang lebih.
(PS : Untuk tanggalnya memang benar 2019, karena aku sketsa ulang. Sketsa yang asli sudah hilang hehehe.)
Perempuan itu duduk di samping tempat tidurku dan melantunkan sebuah lagu, entah itu lagu atau Kidung aku tidak tahu, dan bahasanya sungguh asing bagiku. Namun, aku terus menyimaknya dengan seksama.
"Itu tadi adalah mantram.", jawab perempuan itu seolah mengerti apa yang aku pikirkan.
"Dan itu tadi adalah bahasa Sanskerta.", jawab perempuan itu lagi.
Aku tetap terdiam menatap perempuan itu.
"Mantram apa yang kamu tahu?", tanya perempuan itu
"Aku tidak tahu.", jawabku jujur.
Perempuan itu kemudian menghela nafas panjang dan berkata, "Kelak kamu akan tahu mantram itu."
Aku tetap terdiam menyimak.
"Mungkin kamu akan lupa mantram itu di kala kamu bangun tidur", kata perempuan itu.
"Tetapi jika kamu mengingatnya suatu saat nanti, tolong ingat betul-betul mantram itu dan pahami maknanya. Sekrang bangunlah!", perintah perempuan itu.
Benar saja, seketika itu juga aku terbangun dari tidurku. Tak sadar jam di smartphone ku menunjukkan pukul 04.45, dan memang sudah saatnya aku untuk bangun dan pergi kuliah.
Aku mengingat-ingat mimpiku semalam.
"Siapa wanita itu tadi?", gumamku.
Kemudian aku mencoba mengingat mantram yang perempuan itu lantunkan.
Dan benar saja, aku tak mengingat mantram itu. Aku mencoba mengingatnya, namun yang ada dalam ingatanku hanyalah wujud dari perempuan itu.
Hingga saat ini aku penasaran, siapa sosok perempuan cantik itu, aku harus mencari tahu siapa perempuan itu.
Yak, berikut akhir dari thread ini ! Maaf agak terputus karena limit jadi, harus dipost dulu baru disambung :D
Di eposde selanjutnya, aku akan bercerita mengenai kunjunganku ke Candi Singosari dan juga kejutan dari mereka, dan yap update nya tiap malam Jumat!
So, stay tuned!
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Yanto S.
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!