, 33 tweets, 5 min read
My Authors
Read all threads
@bacahorror #bacahorror #horror #ceritahorror #Spirituality #pengalamanspiritual #memetwit

A THREAD : Pengalaman pribadi sebagai anak indigo dan pelaku spiritual (Episode 5)

Untuk episode-episode sebelumnya bisa dilihat di tab likes profil saya yaa :D
Malam Jumat sudah tiba, seperti biasanya. Untuk episode terbaru telah update! Maaf kalau misal banyak hal2 yang miss seperti typo dan plot hole, badanku agak lelah habis laku prihatin menembus Laut Selatan. Okay langsung aku mulai yaa!
Aku mulai tidak sabar untuk segera menunaikan ritual berupa meditasi atau semedi. Terlalu banyak rahasia dalam hidupku dan terutama keluargaku terus untuk mencegahku untuk memperdalam bakat spiritualku, hal itu membuatku sungguh semakin muak akan kondisiku yang seperti ini.
Akhirnya aku mulai nekat untuk belajar bagaimana cara untuk bersemedi, menenangkan pikiran dan memperkuat ilmu spiritualku. Yah, setidaknya aku tahan melihat wujud wujud saudara ghaib kita yang kadang tidak beraturan bentuknya.
Bermula dari internet, aku mulai mencari tata cara bersemedi,dan tanpa sadar aku membaca resiko-resiko semedi dalam dunia spiritual seperti kesurupan disaat bersemedi.
Keluargaku selalu mengatakan bahwa aku tidak layak untuk menjalankan laku spiritual. Mereka bilang aku sangat lemah dalam segi keimanan dan mereka memandangku sebagai sosok manusia yang penuh dosa sehingga tak mungkin bagiku untuk menjalankan laku spiritual.
Mengingat memori itu sungguh hatiku sangat sakit mendengar ucapan dari keluargaku yang begitu pahit, namun aku tidak mempedulikan itu dan itu tidak akan membuatku goyah dalam menjalani laku spiritual.
Setelah semua teori selesai aku baca, aku mulai mempraktikkan semediku. Aku sadar bahwa aku hanyalah anak muda jaman modern yang tidak bisa mengendalikan emosi dan pikiran yang liar. Aku sangat kesulitan dalam menjinakkan pikiran dan emosi dalam bersemedi.
Hingga membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk mencapai "suwung" yaitu konsentrasi dalam bersemedi tanpa memikirkan keduniawian. Dalam bayanganku, aku memasuki ruangan gelap seperti luar angkasa yang ditengahnya terdapat jiwaku yang melayang.
Tak lama kemudian, aku melihat asap putih yang datang menghampiriku. "Apakah itu para leluhur?", batinku sedikit kegirangan merasa bahwa semedi pertamaku berhasil.
Dari asap itu, aku melihat asap-asap itu berkumpul membentuk suatu bentuk...
Apa itu?
Asap itu menggumpal membentuk sebuah... Entahlah.. Sebuah bentuk dan...
Asap itu membentuk sekelompok makhluk halus yang mengerikan!
Kuntilanak dengan wajah yang tak berbentuk, pocong berkain kafan yang lusuh kotor penuh darah dan tanah, dan makhluk makhluk aneh yang belum aku ketahui namanya. Seperti anak kecil dengan wajah keriput dan bermata satu
"ARGHH!", aku terbangun dari semediku dan aku merasa keringat dingin membasahi sekujur tubuhku.
"INI MUNGKIN PENYEBAB ORANG-ORANG KESURUPAN DI SAAT BERSEMEDI. ", aku berteriak kaget.
Terror pun masih berlanjut beberapa menit setelah aku bersemedi, makhluk-makhluk itu datang dari bayangan semediku dan mulai menghantuiku.
Aku hampir dibuat menyerah untuk bersemedi. Namun, keinginan mulaku muncul kembali ketika makhluk-makhluk mengerikan itu pergi meninggalkan diriku.
Layaknya anak kecil yang nakal, aku tetap melanjutkan semediku di kamarku. Semakin sering aku bersemedi semakin sering pula mereka datang berkumpul di kamarku.
"Ngapain mereka kesini?! ", batinku ketakutan.
Makhluk-makhluk itu datang melihatku bersemedi, tak jarang pula sesosok datang dari tembok dengan cara merayap menghampiriku, dari rambutnya yang panjang aku melihat detail wajah mereka melalui semediku.
Kulit berwarna coklat seperti kurma, berwajah keriput dan mata yang tidak memiliki kelopak mata, serta pupil mata yang kecil menatap aku yang sedang berusaha untuk konsentrasi dalam bersemedi. Aku ketakutan namun aku harus tetap melanjutkan semediku.
Energiku terkuras habis setelah bersemedi, membuatku merasa lapar dan lelah. Mereka pun juga menghilang setelah aku bersemedi
"Wooo wedhus! Datang cuma nakut2in aku semedi! ", umpatku.
Aku mulai mengambil jatah istirahat dari latihan semediku selama beberapa hari untuk memfokuskan diriku berkuliah dan menjalani hari-hariku layaknya manusia normal.
Aneh... Tapi nyata, makhluk-makhluk itu jarang menampakkan diri dengan wajah yang menyeramkan setelah aku berlatih bersemedi. Sebagian dari mereka menjaga jarak dariku seakan mereka ketakutan melihatku.
Aku merasa lega dan bahagia akhirnya aku mulai kuat untuk menghadapi mereka. Traumaku akan pocong sudah mulai sedikit hilang.
Merasa menjadi pribadi yang sakti, aku dengan besar kepala menantang mereka untuk datang dalam semediku. "HAHAHA AKU SUDAH TIDAK LAGI TAKUT PADA KALIAN!!", teriakku dengan congkak.
Suatu malam, aku mencoba untuk bersemedi tepat pada pukul 3 pagi. Dengan rasa percaya diri, aku mulai bersuci untuk menunaikan ibadah sepertiga malam.
Rasa mulaku yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi berubah menjadi rasa takut yang luar biasa ketika aku memulai ibadah sepertiga malamku, aku pikir mereka tak takut kepadaku setelah aku bersemedi namun, ternyata dugaanku salah!
Ketika aku beribadah, aku merasa sosok kakek tua penjaga rumahku datang melihatku beribadah. Kakek itu tak melakukan apapun hanya saja aku terlalu paranoid dan kecewa akan hasil semediku yang aku nilai sia-sia. Aku kecewa, dan ingin menangis.
Selepas ibadah, aku mulai duduk bersila dan aku memulai semediku dengan memejamkan mata untuk berkonsentrasi. Ku buang rasa takutku dan aku mulai berusaha untuk tenang dalam semediku.
Sekitar tujuh menit telah berlalu, aku mulai mengakhiri semediku.
Ku buka mataku dan....
"HALOOO", sapa sesosok makhluk seperti permen dengan bungkus kain putih yang penuh darah dan tanah tersenyum dengan wajahnya yang penuh luka dan belatung.
Mataku terbelalak dan
"AAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!", aku berteriak sekeras-kerasnya sehingga membangunkan keluargaku yang tertidur pulas.
Sungguh berat bagiku untuk bersemedi, ujiannya bahkan lebih berat dari ujian akhir semester kuliahku. Namun, berpegang pada prinsipku yang nakal seperti anak kecil, tak ku hiraukan ketakutanku dan terror-terror itu.
Aku tetap berlatih untuk bersemedi demi memperdalam ilmu spiritualku.
Yak berikut akhir dari Thread ini, untuk episode selanjutnya, aku akan bercerita tentang perlawananku dengan keluargaku yang skeptis dengan hal-hal seperti semedi jadi, stay tuned yaa. Terima kasih telah membaca!
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Yanto S.

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!