My Authors
Read all threads
Sontak aku mencari arah suara itu dan aku melihat sesosok laki-laki muda berambut panjang, bermahkota, bertelanjang dada, memakai jarik, dan perhiasa emas di sekeliling tubuhnya menatap tajam ke aku seperti sedang dalam amarah.
"Aku yakin beliau bukan manusia, cara berpakaiannya saja beda dengan aku dan Anjas.", batinku
"UNTUK APA KAMU KESINI?!", bentaknya lagi dalam tatapan yang penuh amarah. Aku terdiam, takut untuk salah mengambil langkah.
"TEMPAT INI BUKAN TEMPAT UNTUKMU, PERGILAH!!", laki-laki itu mengusir kita.
"Apa ini halusinasi? Aku gak percaya ini, aku pikir aku diundang mereka kesini tapi, kenapa mereka mengusirku?", batinku tidak percaya.
Seketika aku merasa pusing, dan badanku terasa sangat berat. Aku berlutut tak kuasa menahan beban yang ada di tubuhku, aku ingin muntah.
"Putri, kamu gak apa-apa?!", tanya Anjas panik
"Anjas, kita harus keluar dari sini, aku ke toilet dulu.", jawabku dengan wajah pucatku.
Dengan cepat kami keluar dari bilik candi, aku dengan langkahku yang sempoyongan berusaha untuk pergi ke toilet dan memuntahkan semua isi perutku, sementara itu, Anjas menungguku di luar.
"Apa ini hanya bohongan saja?", batinku tak percaya.
Aku keluar dari toilet dan mengajak Anjas untuk pergi lagi menuju bilik candi.
"SUDAH KU BILANG KELUAR", dan yap! itu bukan bohongan, terbukti dari teriakannya, aku dan Anjas terpaksa keluar dan meninggalkan candi dan menuju Arca Dwarapala.
Selepas dari melihat Arca Dwarapala, aku mendapat bisikan yang jauh lebih halus daripada laki-laki itu tadi "Temanmu sedang haid."
Spontan aku bertanya kepada Anjas "Kamu haid?"
"Iya.", jawabnya
"YO, PANTES!!", teriakku.
"Loh, kenapa?!", tanyanya panik
"Orang haid ga boleh masuk candi!!", teriakku
"Jadi ini yang bikin kamu sempoyongan tadi? Gegara aku haid?", tanyanya panik
"Iya!", teriakku seakan ingin menangis
"Aduh, maaf Putri! Aku gak tahu, maafin aku!", responnya memelas.
"Ngh, iya ga apa-apa.", jawabku langsung memaafkan.
"Tunggu dulu, harusnya yang 'diserang' Anjas dong, kan dia haid. Kenapa aku?", gumamku bertanya-tanya
"Nggak, nggak mungkin, pasti lebih dari itu.", batinku curiga.
Selepas dari Candi Singosari, kami berdua pulang dan beristirahat di rumahku. Ketika aku berbincang-bincang dengan Anjas, tiba-tiba ada yang sedang mengamati kami dari belakang.
"Putri, rumah kamu ada penghuninya ya?", tanya Anjas mulai terasa sebuah aura yang asing baginya
"Ah iya, beliau penghuni disini. Gak ganggu kok.", jawabku santai. Penghuni di rumahku adalah sesosok kakek tua yang juga bertempat tinggal tak jauh dari rumahku.
Setelah kami beristirahat di rumahku, aku mengantar kembali Anjas ke kosnya, dan kemudian aku pergi belanja sebentar sebagai hiburan dari "tragedi" yang aku alami di Candi Singosari itu.
Yak, berikut akhir dari thread ini!
Untuk malam Jumat minggu depan, aku akan bercerita awal mula aku belajar semedi jadi, stay tuned ya!!
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Yanto S.

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!