, 39 tweets, 6 min read
My Authors
Read all threads
@bacahorror @InfoMemeTwit

#bacahorror #horror #ceritahorror #Spirituality #pengalamanspiritual #memetwit

A THREAD : Pengalaman pribadi sebagai anak indigo dan pelaku spiritual (Episode 11)

Untuk episode-episode sebelumnya bisa dilihat di tab likes profil saya yaa :D
Haloo! Energi sudah terisi full, sekarang waktunya update!
Nanti juga ada bonus Thread singkat tentang malam Jumat Kliwon, monggo dibaca setelah membaca episode terbarunya! Langsung ku mulai ya
Suasana Ramadan kala itu, panas, gerah, dan terkadang membuat keringat bercucuran. Aku masih terngiang-ngiang dengan panggilan spiritual pertamaku untuk menghadap Eyang Putri.
Ku teringat Mbah Rais berpesan kepadaku, jika aku bermimpi sesuatu lagi aku harus datang lagi ke pura itu.
Seharian aku bermalas-malasan seraya menenangkan pikiranku agar depresiku tidak terpicu lagi. Aku mencoba melihat sekeliling ruangan, terdapat bayangan hitam melintas kesana-kemari.
"Katanya jin dan setan dikurung ya pas bulan puasa, buktinya masih ada yang seliweran. Wah , hoax nih.", gumamku. Aku pun kembali ke kamar untuk kembali tidur.
Malam pun tiba, buka puasa dan shalat tarawih sudah ku lakukan. Aku membuka smartphone ku dan melihat ada notifikasi chat dari seseorang bernama Faiza.
*PERINGATAN : Di bagian ini agak sedikit menyinggung SARA jadi, mohon pengertiannya
"Apakah kamu telah menjadi penghuni neraka?", tanya Faiza
"Hah?", gumamku kaget
"Kenapa? Kok tiba-tiba bilang gitu?", tanyaku balik
"Para pendusta tidak akan pernah merasakan indahnya surga, selama berapa tahun pun kamu tirakat tak akan ada gunanya.", balasnya
Seketika itu juga, kepalaku merasa pusing, dan penyakit maagku kambuh. Merasa tertekan atas apa yang telah dia ucapkan.
"Ngapain sih?", tanyaku kesal
Aku agak sedikit menahan amarahku karena aku paham karakter dan sifat dari Faiza. Dia terkadang suka memancing emosi seseorang tanpa bertanggung jawab, semakin lawan bicaranya marah semakin menggila dia dalam memancing emosi lawan bicaranya.
"Para pendusta tidak akan diampuni perbuatan buruknya.", jawabnya lagi.
Aku memutuskan untuk mengabaikan pesan dari Faiza dan fokus untuk mengerjakan kesibukanku yaitu menggambar.
Perkataan Faiza sangat menyerangku dari sisi verbal dan psikis. Aku paham alasan mengapa dia mengatakan seperti itu. Karena, aku memutuskan untuk dekat dengan Sang Pencipta dengan jalan yang berbeda dari banyak orang.
Bagiku, manusia berhak memilih jalannya masing-masing dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, dan ada jutaan jalan di jagat ini untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan itu bukanlah hal yang salah asalkan kita tidak saling memaksakan satu sama lain untuk mengikuti jalan yang sama.
Aku yakin Tuhan sangat senang jika manusia memuja-Nya dengan segala sebutan yang positif. Aku yakin Tuhan Maha Welas Asih dan Maha Pengampun bagi segala umat-Nya.
"Berdebat pun percuma, semakin aku termakan emosi semakin bahagia dia, ya sudah biar aku aja yang sakit.", gumamku ketus sembari menahan rasa sakit di perut.
Malam pun tiba, Faiza terus mengirimkan chat dengan konteks yang sama dan itu sangat membuatku merasa tertekan dan tanpa sadar depresiku sudah terpicu serta penyakit maagku semakin menjadi-jadi.
"Laki-laki paling menyebalkan sejagat adalah dia dasar..!", gumamku kesal
Tak tahan akan chat spam dia yang terkesan memojokkanku aku membalasnya, "Sekali lagi bilang gitu aku akan block kamu."
Aku tak peduli apakah dia akan malah bahagia atas responku itu, yang terpenting adalah kondisi mentalku, aku tak bisa tidur hingga jam sahur pun tiba.
Aku masih menahan sakit, bingung antara berpuasa atau istirahat saja. Dalam beberapa detik, tanpa memikirkan resiko, aku tetap berniat untuk menjalankan puasa meskipun penyakit maagku semakin menggila.
Aku telah meminum obatku namun tetap saja, perutku masih terasa sakit dan aku sangat ingin membenturkan kepalaku ke tembok karena kondisi mentalku sudah tidak karuan.
Beruntung selepas sholat subuh aku dapat tidur dua jam dan aku bermimpi pura itu....
Seperti biasa, langit berwarna kuning keemasan dan sangat cerah, dengan latar padma pura .
Pemandangan biasa namun seketika aku berpikir pemandangan itu berubah menjadi pemandangan yang tak biasa. Orang-orang yang berkunjung di pura itu memakai kemben dan jarik, aku melihat banyak laki-laki di mimpi itu sedang bertelanjang dada dan memakai perhiasan emas di dadanya.
"Ini pura bangunannya bangunan baru tapi, kenapa orang-oranganya macam orang-orang era Hindu-Buddha?!" , aku terkejut melihat orang-orang itu.
Mereka duduk bersila menghadap padma dan berdoa seperti orang bersemedi.
Tak lama kemudian aku terbangun dari tidurku, dan ya.. Rasa sakit di perutku masih tetap menyiksaku.
"Oh , ya mimpi! Ini panggilan kedua!", segera aku bergegas untuk menghubungi Pak Arfian untuk menemaniku ke pura, dan bersiap-siap.
Setelah aku keluar rumah menggunakan motorku, aku menunggu Pak Arfian di dekat SMAN 2 Kediri. Rasa sakit di perutku masih terus melilit, duh, ini membuatku sangat tersiksa. Namun , layaknya seorang masokis , aku tetap melanjutkan puasaku.
"Pak Arfian lama amat sih.", gumamku ketus sembari memegang perutku. Tak sabar menunggu pak Arfian, akhirnya aku menyalakan motorku dan berpindah lokasi menuju toko kesenian di sekitar.
"Artshop memang pereda depresi dan rasa sakit maag.", dengan girangnya aku berkata demikian. Tak lama kemudian Pak Arfian datang.
Melihat aku memegang perutku, Pak Arfian bertanya, "Kamu kenapa?"
"Nggak apa-apa, ayo kita jalan, nanti sehabis ritual baru aku cerita.", jawabku dengan tergesa-gesa.
Kami berdua pun bergegas menuju pura, dan setibanya disana kami mengetuk pintu rumah Mbah Rais.
"Oh, Pak Arfian lagi ya?", tanya Mbah Rais merasa kesusahan memandang Pak Arfian.
"Nggih (iya), Mbah. Ini, Mbak Putri mimpi lagi katanya.", jawab Pak Arfian menjelaskan.
Mbah Rais pun mempersiapkan segala perlengkapan ritual, dan bertanya, "Bawa kembang Melati sama kembang telonnya?"
"Mateng aku, aku lupa ga bawa kembang!", batinku kaget setengah mati
"Saya bawa, Mbah. Untuk saya dan Mbak Putri.", jawab Pak Arfian dengan cepat
Belum sempat aku menjawab kegirangan, Mbah Rais menyuruh kami berdua untuk melaksanakan ritual. Seperti biasa, aku merasakan kehadiran Eyang Putri dalam ritual dan berkomunikasi secara ghaib bersama Mbah Rais.
Aura besar datang menyelimuti seisi bagian dalam Pura, angin berhembus begitu kencang membuatku terasa lupa akan depresi dan maag yang aku derita. Layaknya sinar emas menyinari hatiku yang begitu gelap, membuatku percaya bahwa kekuatan Sang Pencipta itu maha luar biasa.
"Kuasa Tuhan memang maha luar biasa seperti ini sempat aku ragukan di kala aku masih SMA dan aku sempat menjadi sosok ateis. Sungguh besar sekali dosa yang telah aku perbuat selama ini....", mataku terbelalak dan aku membuka mulutku terkagum melihat energi positif yang besar.
Selepas ritual, kami jalan jauh di belakang Mbah Rais. Ketika berjalan keluar pura Pak Arfian bertanya, "Oh iya tadi kamu sakit karena apa?", "Lha, aku sakit to tadi?", tanyaku balik "Lah katanya sakit.", jawab Pak Arfian.
"Oh iya ya , lupa aku. Itu lho pak.....", aku menceritakan segalanya ke Pak Arfian.
Beberapa saat setelah aku menceritakan segalanya, terlihat Pak Arfian sedang menahan amarahnya entah mengapa. Sempat aku memikirkan alasan mengapa Pak Arfian marah setelah aku mencertikannya.
Sebelum kembali ke rumah, aku bertanya pada Mbah Rais mengenai mimpi itu.
"Oalah,ngga apa-apa mbak mimpi seperti itu. Bukan sesuatu yang mengerikan.", jawab Mbah Rais.
Aku belum merasa puas akan respon dari beliau, dan ini memunculkan niat lamaku kembali untuk mencari guru spiritualku. Aku ingin mencari guru tetapi harus kemana aku mencarinya?
Yak berikut akhir dari thread ini! Terima kasih telah membaca! Setelah update thread ini aku akan update Thread singkat tentang malam Jumat Kliwon, updatenya juga malam ini jadi, stay tuned ya!
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Yanto S.

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!