, 36 tweets, 7 min read
My Authors
Read all threads
@bacahorror @InfoMemeTwit

#bacahorror #horror #ceritahorror #Spirituality #pengalamanspiritual #memetwit

A THREAD : Pengalaman pribadi sebagai anak indigo dan pelaku spiritual (Episode 18)

Untuk episode-episode sebelumnya bisa dilihat di tab likes profil saya yaa :D
Haloo! Akhirnya update lagi hehe, maaf molor satu malam karena kemarin malam Jumat kondisi fisik sama mental terlalu Lelah . Oke , langsung aku mulai
Baru beberapa bulan aku menjadi pelaku spiritual. Ibarat aku masih dalam tahap Pendidikan dasar dalam dunia spiritual, ibarat kata "n00b" dalam game online. Aku masih awam dan belum bias mendalami tentang spiritualitas , terutama spiritualitas Jawa.
Terkadang aku tak berani berkomentar banyak mengenai agama dan spiritualitas, kecuali berbicara beberapa golongan dari makhluk ghaib. Bagaimana membedakan jin dan leluhur, namun perbedaan dari keduanya sangat-sangatlah tipis.
Tak jarang jin juga menyamar menjadi leluhur untuk menyesatkan manusia. Aku kadang tak berani membicarakannya, namun beberapa dari manusia-manusia aneh itu memaksaku untuk menceritakan semua yang aku alami dan aku lihat, setelah aku menceritakannya mereka memanggilku sinting.
Aneh… Mereka yang penasaran, aku telah menjelaskan sesuai dengan pertanyaan mereka dan kemudian mereka memanggilku sinting. Normalnya aku dapat marah menuntut dan menghina balik bahwa merekalah yang sinting, namun yah.....
Manusia jaman sekarang sudah tak punya empati dan semakin sesamanya marah semakin bahagia mereka. Kelakuan mereka sudah melebihi dari iblis. Mungkin sudah melebihi dari jin ifrit? Seperti itulah….
Akhirnya , terpaksa aku mencoba untuk sabar dan menahan emosiku.
Akhir-akhir ini aku dihubungi oleh temanku yang bernama Murti. Sudah semingguan ini dia terus menghubungiku menanyakan sesuatu tentang sebuah ilmu hitam yang disebut dengan pelet. Aku tak tahu-menahu tentang pelet namun, Murti terus menanyakanku tentang hal itu.
Ada apa?
Apakah Murti sedang diserang ilmu hitam pelet?
Ah, sudahlah akan ku jawab sebisanya saja dan anehnya ketika aku cek di internet apa yang aku jelaskan kepada Murti ternyata benar semua.
Media dari ilmu hitam pelet itu apa saja, seperti bulu perindu.
Bagaimana cara pengaktifan ilmu hitam itu.
Daerah mana saja yang bisa menggunakan ilmu hitam pelet itu.
Semua yang aku jelaskan kepada Murti itu benar semua, dan benar adanya.
Kok bisa?
Entahlah semakin hari semakin aneh saja aku ini.
Pada suatu siang yang sangat panas dan gerah, aku melakukan ritual dengan Pak Arfian. Selepas ritual aku menceritakan kepadanya apa yang temanku, Murti alami .
"Murti itu laki-laki apa perempuan?", tanya Pak Arfian
"Perempuan, Pak. Ini bukan waktunya untuk bahas masalah gender, Pak. Tolonglah serius sedikit.", jawabku ketus.
"Pelet ya... Medianya apa?", tanya Pak Arfian lagi
"Dugaanku sih bulu perindu, tapi bulu perindu kan cuma ada di Kalimantan.", jawabku sembari berpikir
"Terus?", Pak Arfian nampak penasaran.
"Siapa yang dipelet?", tanya Pak Arfian lagi
"Entahlah, masa Murti? Memangnya dia pernah jatuh cinta? Aku ga pernah tahu dia membahas tentang cinta atau apalah itu.", jawabku
"Ya sudah, coba nanti tanya lagi.", Pak Arfian mengelus kepalaku.
Aku penasaran mengapa Murti mendadak membahas hal-hal seperti itu kepadaku. Topik pembicaraan kami biasanya jauh dari hal-hal ghaib, seperti kehidupan sehari-hari, politik, budaya, dan Bahasa.
"Tumben sekali Murti bahas beginian, ada apa?", batinku penasaran.
Malamnya Murti mengirimkanku chat , "Put, kamu tau caranya membersihkan pelet?"
"Wait... wait.. wait... Sebelum aku menjawab pertanyaan itu. Sebenarnya yang kena pelet itu siapa?", tanyaku melalui chat.
"Kakak tingkatku. Namanya, Mbak Ningsih.", jawab Murti
"Oh, jadi selama ini yang kamu tanyakan ke aku itu si kakak tingkatmu?", tanyaku
"Iya.", jawabnya singkat
"Jadi gimana?", tanya Murti lagi
"Gimana ya, aku belum pernah ngalamin hal-hal seperti ini. Lagian aku juga masih tahap "Pendidikan" apa aku bisa banyak membantu?", tanyaku jujur
"Orang yang paham tentang beginian cuma kamu seorang, Put. Yang aku kenal ya cuma kamu saja.", jawab Murti
"Aku takut kalau aku gagal dalam membantumu…", ucapku jujur
Setelah lima menit lamanya, Murti tak kunjung membaca chatku. Bagus, jadi aku punya waktu untuk memutuskan apakah aku harus membantu Murti dalam melepaskan pelet dari Mbak Ningsih atau tidak.
Aku ingin membantunya namun, di sisi lain aku hanyalah pelaku spiritual yang "n00b" dan masih awam tentang dunia ilmu hitam. Aku takut jika kehadiranku dalam permasalahan ini hanyalah sebagai pengganggu dan perusak segalanya karena aku masih sangat awam tentang hal ini.
Yah, mungkin aku akan membantunya sedikit-sedikit seperti, memberikan doa-doa kepada Mbak Ningsih agar peletnya tidak semakin parah. Aku menuliskan daftar ayat-ayat suci pada Murti agar nantinya akan diteruskan kepada Mbak Ningsih untuk dibaca.
"Mungkin surat-surat ini bias membantu Mbak Ningsih dalam kasus peletnya.", ucapku melalui chat
"Baik, Putri. Terima kasih.", respon Murti.
Yah, aku rasa aku hanya mengamati Murti dan Mbak Ningsih dari jauh , mengingat aku masih terlalu dini untuk mengatasi hal ini.
Bisa dikatakan aku kabur dari permasalahan namun, aku pun juga belum tentu bisa menyelesaikannya. Sedih, menyesal namun, tak ada cara lain.
Anehnya, Murti terus mengirimi perkembangan dari Mbak Ningsih dan menceritakan asal mula Mbak Ningsih terkena pelet.
"Mbak Ningsih dulu itu punya mantan. Entah mengapa setelah putus cinta Mbak Ningsih selalu kepikiran mantannya itu. Seperti terus terngiang-ngiang akan mantan itu.", ujar Murti.
"Peletnya itu sudah lama, katanya sekitar lima tahun yang lalu, dan selama itu Mbak Ningsih nyaris dibuat gila olehnya, kemudian hubungan Mbak Ningsih selama ini terus kandas tanpa sebab.", lanjut Murti
"Kalau boleh tau media peletnya apa? Terus asalnya darimana?", tanyaku
"Kata mentorku sih bulu perindu, kemudian asalnya dari Banyuwangi.", jawab Murti
"What? Wow.... Tapi, bulu perindu bukannya dari Kalimantan? Dari Kalimantan kali peletnya.", responku tak percaya.
"Mentorku bilang begitu, Put.", jawab Murti
"Baiklah, di dunia ini terlalu banyak kemungkinan yang dapat terjadi jadi, aku percaya itu. Mungkin bulu perindu juga bisa ditemukan di Jawa.", responku
"Terus solusinya gimana?", tanyaku
"Membungkus barang-barang milik Mbak Ningsih yang ada di mantannya itu dengan kain mori, kemudian melarungnya (menghanyutkan) ke sungai dengan aliran yang deras. Mentorku berkata begitu.", Murti menjelaskan
"Apa yang diucapkan mentormu itu benar.", jawabku menyetujuinya
"Barang-barang itu ada dimana lokasinya?", tanyaku
"Di Malang, mantan itu juga tinggal di Malang.", jawab Murti.
"Syukurlah dekat… Bisa dieksekusi lebih cepat dari perkiraanku.", responku
"Ya sudah, kita sambung lagi kalau ada update dari Mbak Ningsih ya.", ucapku lagi.
Aku mengehela nafas , untung saja aku di Kediri jadi, ga perlu repot-repot ikutan eksekusi. Aku tak mau semuanya berantakan karena ulahku yang salah dan awam. Iya, Eyang Putri, aku paham aku adalah orang yang bodoh namun, aku tak paham mengapa njenengan memilihku.
Mengapa njenengan memilihku yang bodoh dan tak tau apa-apa ini? Apa tujuan njenengan dibalik semua ini?
Aku selalu mempunyai firasat bahwa nantinya aku akan terlibat dalam kasus ini namun, aku terus mengelak firasatku ini dengan logika bahwa aku masih seorang pemula.
Biarlah aku tetap bersembunyi dalam tempurung ketakutanku daripada aku harus mengorbankan mereka karena kegagalanku dalam membantu mereka.
Esoknya aku terbangun karena cahaya smartphone di sampingku yang terlalu menyilaukan. Aku melihat ada notifikasi chat dari Murti. Aku membuka smartphoneku dan membaca chat dari Murti, "Putri. Aku dan mentorku ga kuat nge-handle masalah ini berdua , aku butuh pertolonganmu."
Hoh we, piye iki...
Hoh we.... hoh we... hoh we....
Ternyata firasatku benar, aku akan terlibat dengan masalah ini, mau tak mau aku harus menghadapinya.
Aku tak bisa lari dari permasalahan ini lagi…
Aku yang masih dalam tahap Pendidikan dalam dunia spiritual tiba-tiba dihadapkan dengan situasi yang belum pernah aku alami sebelumnya…..
Aku kudu piye….?
Okayy! Berikut akhir dari Thread ini , terima kasih telah membaca! Bagian ini merupakan bagian yang paling menarik menurutku, semoga pada bagian ini temen2 sekalian juga ngerasa sama seperti apa yang aku rasakan hehe..
Episode selanjutnya Insha Allah akan update seperti biasa, pada Malam Jumat. So, stay tuned ya!
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Yanto S.

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!