, 18 tweets, 6 min read
My Authors
Read all threads
Sabtu sore seharusnya ngomongin hal ringan. Tapi saya tergelitik pada debat kusir soal #Jiwasraya . Pembacaan saya cukup teliti pada dokumen dan kronologi: terlalu prematur dan tendensius menuduhkan pembobolan Jiwasraya pada Pak SBY dan Demokrat, juga kepada Pak Jokowi.
Pembacaan jujur dengan kepala dingin seharusnya mengantar kita pada pembabakan yg fair: fase I praktik window dressing (2006-2012), fase II window dressing dan skema Ponzi (2012-2014), fase III window dressing dan fraud (2014-2018). Tiap fase berbeda motif, meski berkaitan.
Pada fase I, praktik window dressing bs didasari beragam motif, tp utamanya ingin menunjukkan kinerja #Jiwasraya cukup bagus. Biasanya direksi kan cari muka ke otoritas, sesuai RKAP. Bs jg utk mendapat kepercayaan kreditur/publik. Jd blm tentu fraud.
Bahwa #Jiwasraya sakit, saya kira semua sepakat. Mungkin yg membedakan bagaimana cara mengobatinya. Maka saat itu Menkeu SMI minta audit agar diagnosisnya dan obatnya tepat. Ini SMI Menkeu era Pak SBY kan waktu itu?
Praktik window dressing, yg soft maupun kasar, dg tujuan jangka pendek agar lapkeu tampak kinclong, lazim kok dipraktikkan. Tak semuanya fraud dan bertentangan dg standar audit. Di sini peran pihak ketika, akuntan publik, aktuaris, penilai menjadi penting. #Jiwasraya
Selain itu peran Otoritas dan perangkatnya jg penting. Bagaimana Dewan Komisaris (plus Komite Audit dan Komite Investasi), Kementerian BUMN, Kementerian teknis, juga OJK dan Bursa Efek musti ikut bertanggung jawab karena terkait tugas kewenangan mereka juga. #Jiwasraya
Saya suka pengakuan jujur Pak Dahlan Iskan. Pernah memuji direksi #Jiwasraya karena melakukan terobosan, dan belakangan beliau bilang jangan2 ikut tertipu. Kita butuh sikap jujur terbuka seperti itu, bukan sok tahu, sok bener, dan menang2an.
Tahun 2012 itu critical point. Dari satu sisi, produk JS Saving Plan ini terobosan hebat karena berhasil menjadi jalan keluar meraih pendapatan yg signifikan. Meski produk dg guaranteed return utk industry asuransi dilarang. Di sini Otoritas perlu memberi penjelasan. #Jiwasraya
Produk dg imbal hasil tetap di saat ekonomi naik-turun ya berisiko tekor dan nombok. Awalnya mgkn masih bagus, tp terus tertekan. Tapi Lapkeu harus terus kinclong agar nasabah dan publik percaya. Cadangan Premi meningkat, lalu mulai akrobat akuntansi. #Jiwasraya
Oh ya, soal akrobat akuntansi mungkin saya bahas lain kali karena bukan fokus saya kali ini. Ya Skema Ponzi dijalankan. Imbal hasil dibayar dari uang premi/investasi belakangan. Ini msh bias di awal2, makin berat ketika Cadangan Teknis membengkak (polis jatuh tempo). Praktis rugi
Sbg info: profil pendapatan #Jiwasraya: 2012 Non Saving Plan (15%) Saving Plan (85%), 2015 NSP (50%) SP (50%), 2017 NSP (25%) SP (75%). Ya makin babak belur. Dimulailah fase III: investasi yg terindikasi tdk prudent (di reksadana saham yg berisiko tinggi).
Audit PDTT BPK 2016 (atas Lapkeu 2015 dan 2014) menemukan indikasi fraud dan risiko investasi karena salah kelola dan ketidakhati-hatian dlm investasi. Tahun 2015 itu 6 T dari dana 9 T, diinvestasikan di satu perusahaan dg asset 330 M dan omset 21 M. Anak STM ketawain #Jiwasraya
Jika berpikir positif, Direksi hanya mau permak Lapkeu supaya borok msh dapat ditutupi, tapi berisiko tinggi karena instrumennya buruk. Nah, masuk akalkah direksi dan Otoritas yg hebat2 nggak mencium bau fraud di sini? Silakan nanti penyidik yg membongkar krn ini berlanjut.
Jadi permasalahan #Jiwasraya ini ada 4: Product Mispricing (JS Saving Plan), Reckless Investment Activities (investasi reksadana/saham jelek), Aggressive Window Dressing (biar kinclong maka bohong), dan tekanan likuiditas dr produk (penarikan oleh nasabah).
Investasi #Jiwasraya jelas high risk: 50% pada saham/reksanana kualitas rendah, 20% di property yg tdk hasilkan cashflow, 15% Obligasi BUMN, 10% SUN, 5% deposito. Lalu bagaimana pengawasannya? Maka sy harap jangan pada cuci tangan deh….
Saya tak mau berspekulasi dan terlalu masuk ke materi yg sdh disidik Kejakgung. Sdh ada tersangka. Semoga terbongkar modusnya, pelaku, dan actor utamanya. Pastikan nasabah tak menjadi korban. Kasihan mereka ini: percaya pd negara tapi kini tak dibela. #Jiwasraya
Pak Jokowi sdh tegas mendorong kasus #Jiwasraya dibongkar tuntas. Kejaksaan Agung tak perlu ragu. Pak Moedoko sy duga jg cuma tertipu belakangan. Pak SBY terlalu jauh kalau dituduh. Jangan sampai mastermind dan invisible hand adu domba publik justru agar tersamarkan?
Dugaan saya, aktor2 kejahatan keuangan kerah putih ini hidup di semua rezim, tanpa perlu nyantol pada rezim dan barangkali tak perlu berelasi dg rezim? Saya bukan ahli soal itu. Hanya berharap kasus ini dibongkar tuntas. Justru kini saatnya semua bersatu, jgn debat kusir tak mutu
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Prastowo Yustinus

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!