My Authors
Read all threads
Tentang perempuan - perempuan yang sulit berkembang karena habis tenaganya ngurus domestik.

Dan pria-pria yang ngga paham kewajibannya.

.
.

Sebuah utas.
Tadi malam saya memberikan kulwap bagaimana perempuan bisa membangun bisnis dari rumah.

Banyak pertanyaan:

Gimana caranya bisa ngurus jualan, ngurus bisnis kalo saya ga punya ART dan ngurus anak sendiri?
Tujuan saya mengajak perempuan dagang/jualan/bisnis dari rumah adalah:

Untuk perempuan berdiri tegak di kaki sendiri.

Punya duit sendiri.

Ga tergantung pada suami.

Anytime hal buruk terjadi, mis suami meninggal, sakit, etc perempuan ga limbung ketika ambil alih nahkoda.
Saat perempuan mandiri finansial, yg mendapat manfaat ngga hanya diri sendiri tapi juga keluarga dan society.

Study menyebutkan, perempuan menggunakan 80% income nya untuk diinvestasikan ke keluarga.

Tp bagaimana bisa berkembang jika dikepung tugas domestik dan GA DIBAYAR?
Twitter saya minggu lalu ramai saat saya men-tweet bahwa Ibu Rumah Tangga WAJIB mendapat bayaran finansial.

Selama ini banyak suami dengan dalih agama maupun budaya, menyerahkan sepenuhnya urusan domestic seperti ngurus anak, cucian, kebersihan rumah masak pada istri.
Padahal, jika rujukannya ajaran Islam, laki-laki penanggung jawab penuh SEMUA urusan rumah.

Dari mendidik anak, makanan matang, rumah dan pakaian yang bersih hingga menyusui bayi.

Jika suami ngga mampu tenaganya, tp mampu finansial, hukumnya WAJIB bagi suami menyediakan ART
Bagaimana jika tidak mampu membayar ART?

Maka suami WAJIB mengerjakan pekerjaan rumah itu sebisa mungkin, DIBANTU istri.

Jadi istri di sini fungsinya adalah membantu suami. MEMBANTU ya, bukan menjadi penanggung jawab utama.

Paham kan ya, bedanya.
Jadi kalo ada anak yang ga bener, rumah kotor, makanan matang tidak tersedia, cucian kotor numpuk, anak kurang gizi ya itu tanggung jawab suami.

Jika ada bagian yang ngga beres di dunia, maka suami-lah yang akan dimintai tanggung jawab di akhirat kelak, bukan istri.
Terkait soal bayaran finansial alias gaji pada istri yang menjalankan pekerjaan domestik.

Ngga usah lah kalian bertanya soal dalilnya mana, kecuali kalian kelompok orang yang malas berpikir.
Pakai logika aja, jika pembantu saja bekerja dibayar, kok bisa istri yang posisinya jauuuuuuh lebih tinggi dan terhormat, ngga dibayar?

Beberapa ulama bahkan menambahkan, istri setiap melahirkan dibayar pakai emas!
Jadi dihitung saja tuh berapa suami seharusnya membayar gaji istri.

Dari melahirkan, menyusui, jadi dokternya anak, psikolognya anak, guru, guru ngaji, tukang masak, beberes rumah, pakaian, supir dll

.....

dikerjakan oleh satu orang!
Banyak yang berkelit, “Lha itulah sebabnya ibu tuh ngga perlu dibayar, karena jadi istri/ibu itu pekerjaan mulia, bayarannya surga”.

Allahurabbi. Kalau ngga mampu uangnya, jangan ditambah dengan ngga mampu berpikir lurus.
Dokter itu pekerjaan mulia, mereka dibayar.

Supir itu pekerjaan mulia, mereka dibayar.

Tukang masak itu pekerjaan mulia, mereka dibayar.

Jadi apa dasarnya tidak membayar Ibu Rumah Tangga yang dari A - Z dikerjakan semua?
Saya pribadi, meski bapaknya anak-anak melengkapi rumah dengan supir, pembantu dll, saya memutuskan untuk:

Jadi juru masak di rumah.

Jadi guru ngaji anak-anak.

Jadi guru anak saya yang homeschooling.

Jadi psikolog dan tempat curhat anak-anak, dan masih banyak lagi.

TAPI
Saya melakukan pekerjaan itu semua karena KEMAUAN SENDIRI.

Karena saya punya ilmunya, punya waktunya dan tenaganya.

Bukan karena indoktrinasi agama.

Bukan karena tekanan sosial maupun budaya.

Paham kan bedanya?

Mindsetnya yang beda.
Dan atas apa yang saya kerjakan, saya juga dibayar pakai uang. Ngga cuma ucapan terimakasih atau basa-basi “bayarannya di surga”.

Saya paham, tidak semua orang mampu finansial, tapi membenahi mindset ini krusial.

Bukan hanya utk perempuan, tp juga keluarga dan society.
Secara global, perempuan menghabiskan tiga per empat atau 76.2 persen dari total jam mereka setiap harinya untuk melakukan pekerjaan tidak dibayar aka domestik.

Di Asia, bahkan, angkanya mencapai 80 persen total jam setiap harinya.
Pekerjaan domestik yg ngga dibayar ini, membuat perempuan 15 kali lebih miskin dari laki-laki ...

Dan akhirnya, tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berujung pada sulit berpartisipasi dalam aktivitas sosial-politik.
Survei nasional di 34 provinsi dengan sampel 2.041 ibu rumah tangga (IRT) mengungkapkan bahwa rata-rata lama bekerja IRT ialah 13.5 jam per hari.

Angka ini lebih besar dari rata-rata perempuan di Asia Pasifik yang mencapai 7.7 jam per hari

(Jurnal Perempuan, 2020)
Pekerjaan IRT dianggap rendah dan ga dibayar.

Padahal, jika dikaji, pekerjaan tersebut ialah aspek penting dalam aktivitas ekonomi sekaligus faktor yang sangat berkontribusi pada kesejahteraan individu, keluarga maupun masyarakat.

(Stiglitz dkk, 2007)
Nanti tweet dilanjut kalo sempet.

Mau nemenin anak-anak tadarusan dulu sebelum tidur.

Yang mau mayah mayah, mending disimpan energinya buat mengerjakan tanggung jawabmu 😋😋
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Iim Fahima Jachja

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!