Sambil menyimak tagar #TolakDaruratSipil saya akan bahas isu yang lumayan rame dibahas. Saya post di IG feed 2 hari lalu, udah banyak banget yang komen.
A thread
A thread
"Berjemur jam sekian jam sekian lebih baik untuk mencegah coronavirus masuk ke dalam tubuh..."
"Dok, waktu terbaik untuk berjemur jam berapa ya? Katanya dulu jam sekian, sekarang sebaiknya jam sekian ya?"
"Bayinya juga dijemur ya."
Pernah dengar beginian?
Apa jawabannya?
"Dok, waktu terbaik untuk berjemur jam berapa ya? Katanya dulu jam sekian, sekarang sebaiknya jam sekian ya?"
"Bayinya juga dijemur ya."
Pernah dengar beginian?
Apa jawabannya?
@BBC merilis artikel kesehatan menanggapi pandangan ini. Kesimpulannya: sinar UV yang memancar dari matahari belum terbukti efektif membunuh coronavirus. Bahkan efek samping: membakar kulit!
Kita mengenal 3 jenis sinar UV dari matahari: UVA, UVB, dan UVC
bbc.com/future/article…
Kita mengenal 3 jenis sinar UV dari matahari: UVA, UVB, dan UVC
bbc.com/future/article…
Paparan terbanyak adalah UVA, diikuti UVB. Mayoritas radiasi UVC sudah terhalang di lapisan ozon. Tentu ada tujuannya. UVC memang berbahaya untuk kulit, meskipun secara teori dan praktik dapat digunakan sebagai desinfektan karena efeknya ke mikroorganisme
politifact.com/factchecks/202…
politifact.com/factchecks/202…
Bagaimana dengan berjemur di bawah sinar matahari di pagi hari misalnya? Bukankah "belum terlalu" panas? Vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, bukan? Betul. Manfaat vitamin D tidak disangkal lagi. Tetapi ingat: benefit versus risk.
Manfaat vs risiko: Memaparkan sinar UVA dan UVB dengan sengaja berjemur, dibandingkan dengan risiko sunburn (kulit terbakar), apalagi terhadap kulit bayi dan batita yang masih tipis. Paparan berlebihan berhubungan dgn risiko kanker kulit di kemudian hari.
factcheck.afp.com/health-experts…
factcheck.afp.com/health-experts…
Atau ini...
Menghirup udara pagi yang masih segar dan terpapar sinar matahari pagi tentulah sangat baik. Tapi bukan dengan sengaja "menjemur" anak ya, misalnya dengan tidak memakaikannya baju, atau berlama-lama menjelang tengah hari.
Ditambah lagi, tidak semua orang memiliki halaman rumah dan tempat tinggal yang layak untuk berada di luar rumah berlama-lama saat ini. Tetap jaga jarak fisik dan sosial di tengah kepungan virus di luar. Ini juga perlu diperhatikan.
Di wilayah panas pun, virus SARS-COV2 bisa beredar bebas @WHO
@WHO sudah memberikan penjelasannya tentang sinar UV lewat lampu juga ya. sudah jelas: hati hati iritasi kulit ya
