Thread by @Jillyanto

@bacahorror @InfoMemeTwit

#bacahorror #horror #ceritahorror #Spirituality #pengalamanspiritual #memetwit

A THREAD : Pengalaman pribadi sebagai anak indigo dan pelaku spiritual (Episode 9)

Untuk episode-episode sebelumnya bisa dilihat di tab likes profil saya yaa :D

Haloo! Bertemu lagi di episode terbaru thread utamaku :D
Langsung aku mulai ya, kali ini aku akan bercerita tentang dorongan hebat untuk pergi bersemedi di Goa Selomangleng, Kediri! Bagaimana ceritanya? Kuy simak!

Mendekati liburan akhir semester, aku menyempatkan diri untuk pulang kampung ke Kediri. Entah mengapa aku rasa aku harus kembali ke Kediri, rasanya aneh memang aku mendadak ingin pulang ke kampung halaman. Apakah ada kerabat yang akan meninggal? Aku rasa bukan, perasaan ini aneh.

Seperti biasa, aku memanfaatkan waktuku di kampung halaman bersama orangtuaku. Namun, ada yang aneh dariku, semacam perasaan yang asing menuntutku untuk menuju ke suatu tempat yang bisa dibilang sakral di Kediri, tapi dimana?

Malam hari aku membuka telefon genggamku kemudian berselancar di internet, dan tiba-tiba aku menemukan suatu post di media sosial tentang ritual hari raya Nyepi umat Hindu di Pura Penataran Agung Kilisuci, Kota Kediri.

Mataku terbelalak kaget dan tak menyangka bahwa terdapat pura di Kota Kediri. Aneh untuk dikatakan, aku merasa kaget dan tidak kaget, kagetnya karena Kediri dulunya merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang sangat kuno dan sedikit masyarakat yang menghormati leluhurnya.

Tidak kagetnya karena, Kediri merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang kuno jadi wajar jika ada pura disana untuk menghormati para leluhur di Kediri.

"Aku ingin kesana, tetapi Ibu dan Ayah akan mengejekku sebagai orang yang syirik atau musyrik.", gumamku. Jujur, aku sangat ingin kesana entah kenapa perasaan ini sungguh aneh bagiku. Tidak biasanya aku seperti ini.

Aku pun mencari timing yang tepat untuk mengajak Ibu dan Ayah mengantarku kesana.
Esoknya, mereka mengajakku ke Sumber Podang untuk menikmati pemandangan disana.

Di dalam mobil aku bertanya pada Ayah, "Di Kediri ada pura to?"
Ayahku kemudian menjawab, "Iya, kenapa? Mau minta diantar kesana? Kamu mau tahu puranya?"
Aku tercengang mendengar perkataan ayahku.

Orangtuaku adalah orang-orang yang sangat sentimen terhadap agama atau kepercayaan di luar yang mereka anut, mendengar ayahku ingin mengantarkanku kesana membuatku sangat kaget.

"IYA AKU MAU DIANTAR KESANA!", jawabku secara spontan
"Oke, nanti setelah makan siang di Sumber Podang nanti Ayah antar.", respon ayahku tersenyum.

Selepas makan siang di Sumber Podang, perjalananku bersama orangtuaku berlanjut menuju kawasan wisata Goa Selomangleng, Kediri. Mobil ayahku diparkir di sekitar area museum Airlangga.

Ketika aku turun dari mobil, jantungku berdetak kencang, perasaanku sangat gembira, entah mengapa. Perasaanku sangat senang, terutama ketika aku berjalan masuk ke area Pura Penataran Agung Kilisuci.

Ketika di depan pura, orangtuaku kecewa karena tak semua orang bisa masuk area pura. Namun, tidak bagiku aku tetap berdiri menatap pura itu dan berkata dalam hati , "Pasti ada jalan, di suatu saat nanti aku akan bersemedi disini."

Energi positif dalam pura seakan melambai-lambaikan tangannya ke arahku seperti mengajakku untuk masuk ke dalam pura. Aku menatap dalam diam kebingungan, "Bagaimana caranya masuk kalau njenengan melambai-lambaiku seperti itu?"

Di sisi lain, Ibuku menatap keheranan mengapa anaknya tetap berdiri terdiam disana. "Putri, kamu kenapa?", tanya ibuku. Aku tetap terdiam berkomunikasi dengan penghuni ghaib pura melalui mata batin.

"PUTRI! AYO PULANG!", teriakan Ibuku membuyarkan komunikasi batinku.
"Oh, ya tunggu!", aku menjawab teriakan ibuku kemudian berlari dan segera masuk ke dalam mobil.

Sebelum aku masuk ke mobil, tak lupa aku mengabadikan pura itu dengan kamera telefon genggamku dan kemudian mengunggahnya ke media sosial sebagai bentuk kekagumanku terhadap pura itu.

Dalam perjalanan pulang, mobil Ayahku berjalan menuju tangga naik ke Goa Selomangleng. Aku melihat ada sosok wanita cantik memakai kemben, dan mahkota kerajaan melihat ke arahku dan tersenyum.

Aku kaget, "Kenapa wanita itu bisa tahu kalau di dalam mobil ini ada aku yang juga sedang melihatnya?!"
"Siapa dia?", gumamku.

Kejadian itu membuatku terngiang-ngiang, memori, energi positif , dan sosok wanita itu membuatku ingin pergi kesana lagi untuk bersemedi dan berkomunikasi dengan leluhur sekitar.

"Tapi siapa yang akan menemaniku kesana?", gumamku.
Aku sangat ingin pergi lagi ke Goa Selomangleng berserta Pura Penataran Agung Kilisuci tanpa orangtuaku, tapi siapa yang akan menemaniku?

Aku mencoba menghubungi teman SMAku Najib, kami berdua sama-sama mempunyai kesenangan yang sama yaitu tertarik akan dunia ghaib.

"Ya, aku akan menemanimu bersemedi disana tapi kalau kamu kesurupan, kamu aku tinggal ya.", jawab Najib
"Wooo..... kanca bajingan (teman bajingan.), umpatku
Aku tak bisa mengurungkan niatku untuk bersemedi disana, tapi siapa yang akan menemaniku?

Aku membuka kembali media sosial dimana aku mengunggah foto-foto pura yang aku kunjungi beberapa hari yang lalu.
Aku melihat akun dimana pemiliknya adalah seseorang yang sudah empat tahun lamanya aku tidak kontak dengannya mengomentari postinganku

Dialah guru sejarahku dulu dikala aku SMA, guru PPL tepatnya, bernama Pak Arfian .
"Aku pernah berkunjung kesana.", begitu komentarnya
"Tapi aku tidak bisa masuk kesana katanya ga semua orang bisa masuk.", jawabku

"Siapa bilang? Semua orang bisa masuk kok, asal seizin mangku puranya. Aku kenal mangkunya, beliau bernama Mbah Rais.", balasnya pada kolom komentar.

Respon dari pak Arfian membuat keinginanku untuk bersemedi disana semakin kuat.

Pak Arfian.....

Yak sekian dari episode ini, untuk minggu depan aku akan bercerita Tirta Yatra pertamaku di Pura Penataran Agung Kilisuci, terima kasih telah membaca!! :D