Jin atau hantu yang tidak bisa diajak bicara bahkan disapa. Dia sering berada di dekat tempat sholat kantor.
Waktu itu aku masih Kerja sambil kuliah malam.
Pagi kerja sampai sore. Sore sampai malam lanjut kuliah.
Aku bekerja disebuah kantor konsultan bangunan. Kantornya berada di sebuah Ruko perumahan yg lumayan agak besar.
Penghuni perumahan kebanyakan juga keturunan cina. Semawis.
Tapi sudah cukup lama aku bekerja di Kantor ini. Aku tidak pernah melihat sosok yg seperti "cici" berada didalam kantor.
Bahkan terkadang selesai kuliah malam masih kembali lagi kekantor untuk lembur sampai dini hari.
Aku berfikir mungkin Cici ini hanya sekedar lewat.
Aku melanjutkan aktivitasdan segera mengambil tempat untuk Sholat.
Aku sudah cukup dianggap jadi orang aneh karena pendiamku. Bagaimana kalau ditambah orang tahu aku bisa melihat
Setelah sholat aku segera kembali ke meja ku. Makan dan melanjutkan gambar.
Sesekali aku menoleh kearah tempat wudhu. Masih kudapati sosok "cici" berdiri disitu. Dia tidak tersenyum walaupun sudah ku sapa. Dia tidak menjawab
Padahal dia terlihat sangat cantik dengan baju Khas cinanya yg menutup lutut. dengan tatanan rambut khas cina bersanggul.
Aku kembali fokus pada pekerjaan gambarku. Tak terasa waktu Ashar tiba.
Sampai selesai jam kantor aku segera. Ke Kampus untuk kuliah. Seperti biasa aku berangkat kekampus bersama teman dekatku yg menungguku di satu pertigaan jalan arteri. Dijalan aku menceritakan kepeda temanku
Yah kebiasaanku adalah menceritakan banyak hal pada sahabatku ini. Dari A-Z hingga setiap hantu dan sesuatu yg kulihat dari seseorang yg kulihat.
Walaupun dia tidak bisa ikut melihat sosok2 hantu yang aku utarakan, tapi dia selalu senang dan penasaran
Sampai dikelas aku sudah cukup puas mengatakn apa
Kami mengikuti mata kuliah dengan tenang. Sampai Adzan magrib berkumandang. Aku menoleh ke arah kiri belakang. "Cici" sudah disana. Jantungku berdegup kencang. Aku mulai gelisah.
Sampai sahabatku menyadari kegelisahanku.
PR : "Ono opo? opo sing mbeg delok? (ada apa? apa yg kamu lihat?~sambil memegang pundakku~).
Aku :"Cici kog ning kene ya? motone menteleng abang koyok nesu"(Cici kok disini ya? matanya melotot merah kyk marah)
Aku :"Kui ning kno. Lha mau takon ndul ! Ya tak jawab to"(Itu disitu ^sambil nunjuk^ Lha tadi tanya, Ya tak jawab to)
PR :"Iyo ya, tapi aku wedi"(iya ya, tapi aku takut)
^nyengir^
Sampai malam kuliah selesai bahkan aku sudah berpindah kebanyak tempat "cici" masih mengikutiku.
Aku memberanikan diri bertanya pada cici. Kenapa dia mengikutiku. Kenapa seolah dia marah padaku.
Tapi dia tak juga
Dia hanya diam dengan mata merah.
Aku terus berlalu meninggalkan "cici".
Membonceng sahabtku tercinta. Maaf ci' tidak ada tempat membonceng
Tapi setelah aku lihat hasil jepretan kamera. Terlihat ada perbedaan cahaya dari gambar tersebut.Membentuk sebuah siluet bayangan berbentuk manusia. Seperti seorang gadis. Bayangan itu seolah ada seseorang berdiri menempel dinding
Cukup lama aku perhatikan foto itu. Sampai aku mengulangi lagi memotret tempat tidur. Tapi hasilnya sudah berbeda semua. tidak tampak lagi bayangan difoto pertama.
Beberapa saat aku membandingkan foto2 itu.
Entah kenapa
Kakak :"Aduh, Kok panas banget, Ngopo iki Tan?" (aduh kog panas banget kenapa ini Tan)
Aku :"Gak ngerti aku mbak diapake karo kui caci.e kui kayak.e" (gak tahu aku mbak diapain sama
Kakak :"Yowes ayo ndungo wae bareng2" (Ya sudah Ayo kita berdoa saja sama2)
Seketika itu kami berdoa bersama. Aku terus berdoa. membaca ayat kursi dan sebagainya agar kondisi ku normal lagi. Aku hanya takut cici merasuki ku dirumah. Pasti ibuku sangat khawatir.
Cukup lama aku berada diruang tamu ditemani kakaku dan
Aku terus berbicara pada cici. Meminta maaf pada Cici, mungkin dia merasa terganggu dg ku. Aku terus menyuruhnya pergi. Sungguh saat itu energiku terkuras dan juga kepanasan.
Hingga menjelang tengah malam Cici baru
Punggungku sudah tidak sepanas sebelumnya.
Karena sudah tengah malam dan besok aku dan kakaku jg suaminya
Aku memberanikan diri masuk kekamarku dg sisa2 rasa takut. Aku pasrah bila cici kembali. Badan sudah terlalu lelah.
Sampai pagi hari aku kembali ke kantor. Seperti biasa Cici selalu kembali disamping tempat wudhu menjelang dzhuhur, ketika orang2 kantor akan
Aku mencoba berpura2 tidak melihatnya kali ini. Tidak kulihat.Tidak Ku sapa. dan tudak permisi.
Aku tidak mau diganggu olehnya lagi.
Tapi berhari2 ternyta aku masih mengalami gangguan. Setiap Ashar tubuhku gemetar. Jantungku berdegup kencang sekali.
Karena sudah cukup lelah. Aku coba menelusuri dimana asal cici. Aku tahu dari awal dia tidak berada di kantor ini. Mungkin Tempat yg
Hari2 tubuhku lemas setiap Ashar. Ini sangat mengganggu pekerjaan dan kuliahku.
Aku coba ingat2 cici ini datang disaat ada kejadian apa.
Aku berhari2 berpikir.
Cici muncul saat penghuni ruko samping kantor pindah.
Ya beberapa hari sebelum cici muncul didalam kantor. Satu keluarga penghuni ruko sebelah katanya pindah ke Jakarta
Yah kurasa ini. Dulu Cici berada diruko sebelah.
Ruko sebelah sebelumnya ditinggali oleh satu keluarga kecil keturunan cina yg berbisnis kue. Suami Istri dengan satu anak dan satu ibu mereka yg membantu mengasuh anak bayinya.
Nenek juga ramah dan sering berbincang kepadaku. Hampir setiap hari waktu istirahat aku sempatkan keluar kantor untuk melihat bayi lucu itu.
Orang tua bayi ini sangat
Ya itu Cici.
Aku sedikit lega.
Setelah menyadari asal cici. Aku beranikan diri
Ku katakan padanya, kelurga disamping sudah pindah ke Jakarta.
Kalau dia ingin kembali cobalah cari sendiri.
Jika tidak dapat menemukan cari lah tempat lain di semawis ini. Hampir semua warga semawis ini keturunan cina, pasti kamu dapat apa yg kamu
Lagi lagi cici tak pernah menjawab dia hanya diam memandangku.
Beberapa hari berlalu Cici masih didalm kantor.
Tapi suatu hari dia sudah tak nampal lagi. Entah kemana perginya dia lagi. Aku tak ingin peduli lagi..
Maaf aku suka lama memberi jarak dalam bercerita. Satu karna banyak lupanya. maklum pernah amnesia. 😁
Dua karna untuk bercerita lagi butuh energi positif untuk melawan energi negatif yg
Terkadang bikin meriang. Galau. Diganggu lagi. Dan juga Sakit.
😁
makanya untuk cerita lagi harus pulih benar bila jatuh sakit. hihi.
Yang tidak mengalaminya pun bisa diganggu apalagi yang mengalaminya.😆
Jumpa besok lagi.. terimakasih yg baca 😙
besok kalo aku nemu fto yg dlu ada bayangannya aku share. sukak lupa filenya dimana. 😆