, 44 tweets, 7 min read
My Authors
Read all threads
" C i C i "

Thread

Dia cantik, tapi jangan sapa dia.
Dia Pemarah.

#bacahorror
@ceritaht
Lihat pernak pernik yg dijual saat imlek gini...Aku jadi inget sama "Cici".

Jin atau hantu yang tidak bisa diajak bicara bahkan disapa. Dia sering berada di dekat tempat sholat kantor.
Sekitar tahun 2013-2014 mungkin. Aku juga tidak begitu ingat.
Waktu itu aku masih Kerja sambil kuliah malam.
Pagi kerja sampai sore. Sore sampai malam lanjut kuliah.

Aku bekerja disebuah kantor konsultan bangunan. Kantornya berada di sebuah Ruko perumahan yg lumayan agak besar.
Perumahan ini memang perumahan khas cina. Didepan perumahan pun ada patung besar Cheng Ho.
Penghuni perumahan kebanyakan juga keturunan cina. Semawis.

Tapi sudah cukup lama aku bekerja di Kantor ini. Aku tidak pernah melihat sosok yg seperti "cici" berada didalam kantor.
Memang kadang aku melihat beberapa sosok dikantor ini, mereka hanya datang dan pergi. Dan tak begitu kupedulikan. Karena tidak ada waktu menganggur untuk pekerjaan dikantor ini.
Bahkan terkadang selesai kuliah malam masih kembali lagi kekantor untuk lembur sampai dini hari.
Seperti biasa, istirahat siang aku habiskan untuk sholat Dzhuhur terlebih dahulu. Aku mengambil wudhu seperti biasa ditempat wudhu. Menuju tempat Wudhu aku melihat sesosok wanita berbaju merah. Disamping teman kantorku yg sedang berwudhu. Padahal saat itu cukup ramai.
Dari kejauhan aku cukup heran tapi aku tak mengatakan apa2 pada teman2 kantor. Aku membuka pintu Kaca menujubtempat sholat. Sosok ini tiba2 menghilang.
Aku berfikir mungkin Cici ini hanya sekedar lewat.

Aku melanjutkan aktivitasdan segera mengambil tempat untuk Sholat.
Sampai selesai sholat aku baru menyadari. Punggungku agak berat. Aku menoleh kebelakang. Ternyta cici sudah dibelakangku. Aku sangat kaget. Hingga beristigfar agak kencang. Teman kantor yg mendengarku menanyakan ada apa. Tapi aku hanya mengatakan tidak ada apa2.
Aku memang tak pernah mengatakan pada siapapun kalau aku bisa melihat hal tak kasat mata. Biasanya yg mengetahui hanya mereka yg jg bisa melihat atau teman terdekatku.
Aku sudah cukup dianggap jadi orang aneh karena pendiamku. Bagaimana kalau ditambah orang tahu aku bisa melihat
hantu, pasti lebih tak ada yg mau mendekat padaku.

Setelah sholat aku segera kembali ke meja ku. Makan dan melanjutkan gambar.
Sesekali aku menoleh kearah tempat wudhu. Masih kudapati sosok "cici" berdiri disitu. Dia tidak tersenyum walaupun sudah ku sapa. Dia tidak menjawab
saat aku bertanya. Dia hanya berdiri tegap tanpa ekspresi apapun diwajah pucatnya.
Padahal dia terlihat sangat cantik dengan baju Khas cinanya yg menutup lutut. dengan tatanan rambut khas cina bersanggul.

Aku kembali fokus pada pekerjaan gambarku. Tak terasa waktu Ashar tiba.
Aku segera sholat. Masih kulihat cici berdiri disamping tempat wudhu. Aku mengatakan permisi didalam hatiku. Dia hanya terus melihatku. Hingga selesai berwudhu. Aku berbalik dan berjalan tak sengaja aku menabrak tembus "cici",trnyta saat aku wudhu dia sudah berpindah dibelakangku
Aku mengatakan maaf padanya. Dia masih tetap diam tak berekspresi.

Sampai selesai jam kantor aku segera. Ke Kampus untuk kuliah. Seperti biasa aku berangkat kekampus bersama teman dekatku yg menungguku di satu pertigaan jalan arteri. Dijalan aku menceritakan kepeda temanku
aku melihat sosok "cici".
Yah kebiasaanku adalah menceritakan banyak hal pada sahabatku ini. Dari A-Z hingga setiap hantu dan sesuatu yg kulihat dari seseorang yg kulihat.
Walaupun dia tidak bisa ikut melihat sosok2 hantu yang aku utarakan, tapi dia selalu senang dan penasaran
dengan apa yang aku lihat. Aku tahu dia merasa takut setiap kali aku menceritakan hal mistis yang kulihat. Tapi katanya dari kata2 ku yg sepontan mengatakan apa yg kulihat. Sahabatku ini jadi terbiasa dan jadi lebih pemberani.

Sampai dikelas aku sudah cukup puas mengatakn apa
yang kulihat hari ini pada sahabat kesayanganku ini.
Kami mengikuti mata kuliah dengan tenang. Sampai Adzan magrib berkumandang. Aku menoleh ke arah kiri belakang. "Cici" sudah disana. Jantungku berdegup kencang. Aku mulai gelisah.
Sampai sahabatku menyadari kegelisahanku.
Dia tahu pasti gerak geriku. PR sahabtku tetap brtanya walau dia takut
PR : "Ono opo? opo sing mbeg delok? (ada apa? apa yg kamu lihat?~sambil memegang pundakku~).
Aku :"Cici kog ning kene ya? motone menteleng abang koyok nesu"(Cici kok disini ya? matanya melotot merah kyk marah)
PR :"heh, ning ndi? ojo meden medeni ngno lho" (heh, dimana? jangan nakut nakutin gitu lho).

Aku :"Kui ning kno. Lha mau takon ndul ! Ya tak jawab to"(Itu disitu ^sambil nunjuk^ Lha tadi tanya, Ya tak jawab to)

PR :"Iyo ya, tapi aku wedi"(iya ya, tapi aku takut)
^nyengir^
Aku tak menyadari lagi "cici" mengikutiku sampai ke kampus.
Sampai malam kuliah selesai bahkan aku sudah berpindah kebanyak tempat "cici" masih mengikutiku.
Aku memberanikan diri bertanya pada cici. Kenapa dia mengikutiku. Kenapa seolah dia marah padaku.
Tapi dia tak juga
menjawab. Dia malah semakin marah. Ku katakan padanya aku akan pulang, jangan mengikutiku ke rumah. Kembalilah ke semawis kataku padanya.
Dia hanya diam dengan mata merah.
Aku terus berlalu meninggalkan "cici".
Membonceng sahabtku tercinta. Maaf ci' tidak ada tempat membonceng
Sampai rumah aku segera bersih2 dan bersiap istirahat. Sebelum tidur aku terbiasa merapikan dan membersihakan tempat tidurku. Saat itu aku iseng memotretnya memakai kamera hp hanya untuk melihat sudah bersih benar atau belum. Karena lampu dikamarku sengaja aku buat redup, jadi
butuh cahaya lebih untuk melihat hal yg detail.

Tapi setelah aku lihat hasil jepretan kamera. Terlihat ada perbedaan cahaya dari gambar tersebut.Membentuk sebuah siluet bayangan berbentuk manusia. Seperti seorang gadis. Bayangan itu seolah ada seseorang berdiri menempel dinding
padahal tempat tidurku itu mepet di dinding. jadi tidak akan ada yg bs brdiri disitu kecuali diatas kasur. Dan aku hanya seorang diri di kamar. Itu jelas bukan bayanganku. karena bayanganku tentunya disamping didepan atau dibelakangku sesuai arah cahaya datang. Sedangkan difoto
bayangan siluet itu tepat diatas kasur seolah berdiri diatas kasur.
Cukup lama aku perhatikan foto itu. Sampai aku mengulangi lagi memotret tempat tidur. Tapi hasilnya sudah berbeda semua. tidak tampak lagi bayangan difoto pertama.
Beberapa saat aku membandingkan foto2 itu.
Dan... Ternyata cici sudah berada didalam kamarku disudut depan lemariku. Berdiri dengan pandangan marah sekarang ditambah kuku2 tangannya yg merah memanjang. Sangat mengerikan. Aku segera berlari keluar kamar menuju kedepan ruang tamu dimana ada kakak dan suaminya.
Entah kenapa
tubuhku saat itu terasa sangat berat dan badan belakangku terasa sangat panas seolah berada didekat api. Aku menunjukan foto yg cukup aneh tadi. Mereka hanya saling pandang agak takut antara tidak percaya dan percaya. Aku meminta kakaku memegang punggungku. Dia sampai menolakan
tanganya setelah menyentuh punggungku yang sangat panas. Padahal Baju yang kupakai cukup tebal.
Kakak :"Aduh, Kok panas banget, Ngopo iki Tan?" (aduh kog panas banget kenapa ini Tan)
Aku :"Gak ngerti aku mbak diapake karo kui caci.e kui kayak.e" (gak tahu aku mbak diapain sama
cici kayaknya).
Kakak :"Yowes ayo ndungo wae bareng2" (Ya sudah Ayo kita berdoa saja sama2)

Seketika itu kami berdoa bersama. Aku terus berdoa. membaca ayat kursi dan sebagainya agar kondisi ku normal lagi. Aku hanya takut cici merasuki ku dirumah. Pasti ibuku sangat khawatir.
Aku terus berusaha fokus agar tidak kerasukan atau diganggu yg lebih ekstrem sampai melukai tubuhku. Cukup dengan rasa panas yg membakar punggung ini saja pikirku saat itu. Jangan sampai membangunkan ibuku yang sudah tidur.
Cukup lama aku berada diruang tamu ditemani kakaku dan
suaminya. Tetap dengan cici yg masih berdiri marah kepadaku.
Aku terus berbicara pada cici. Meminta maaf pada Cici, mungkin dia merasa terganggu dg ku. Aku terus menyuruhnya pergi. Sungguh saat itu energiku terkuras dan juga kepanasan.
Hingga menjelang tengah malam Cici baru
pergi dari rumahku. Pandanganya sudah mulai redam. walaupun matanya masih merah. Kukunya kembali memendek. Dia pergi berlalu ke arah timur. Kurasa dia kembali ke Semawis.
Punggungku sudah tidak sepanas sebelumnya.

Karena sudah tengah malam dan besok aku dan kakaku jg suaminya
harus bekerja lagi.
Aku memberanikan diri masuk kekamarku dg sisa2 rasa takut. Aku pasrah bila cici kembali. Badan sudah terlalu lelah.

Sampai pagi hari aku kembali ke kantor. Seperti biasa Cici selalu kembali disamping tempat wudhu menjelang dzhuhur, ketika orang2 kantor akan
sholat dzhuhur.
Aku mencoba berpura2 tidak melihatnya kali ini. Tidak kulihat.Tidak Ku sapa. dan tudak permisi.
Aku tidak mau diganggu olehnya lagi.

Tapi berhari2 ternyta aku masih mengalami gangguan. Setiap Ashar tubuhku gemetar. Jantungku berdegup kencang sekali.
Nafasku Terengah terputus2. Padahal aku hanya duduk didepan komputer. Hampir seminggu sampai 2 minggu aku terus mengalami gangguan itu.

Karena sudah cukup lelah. Aku coba menelusuri dimana asal cici. Aku tahu dari awal dia tidak berada di kantor ini. Mungkin Tempat yg
lembab disamping Wudhu ini menjadi tempat singgahnya saja karena cukup lembab dan kadang bau dari selokan luar.

Hari2 tubuhku lemas setiap Ashar. Ini sangat mengganggu pekerjaan dan kuliahku.

Aku coba ingat2 cici ini datang disaat ada kejadian apa.
Aku berhari2 berpikir.
Sampai satu waktu aku duduk dikursi depan kantor dan memandang ruko samping kantor. Ah Aku baru ingat.
Cici muncul saat penghuni ruko samping kantor pindah.

Ya beberapa hari sebelum cici muncul didalam kantor. Satu keluarga penghuni ruko sebelah katanya pindah ke Jakarta
karena akan melanjutkan bisnis keluarga disana.
Yah kurasa ini. Dulu Cici berada diruko sebelah.

Ruko sebelah sebelumnya ditinggali oleh satu keluarga kecil keturunan cina yg berbisnis kue. Suami Istri dengan satu anak dan satu ibu mereka yg membantu mengasuh anak bayinya.
Dulu Aku cukup dekat dengan nenek sibayi. Karena aku suka bermain dg bayi mungil yg cantik itu. Seperti boneka.
Nenek juga ramah dan sering berbincang kepadaku. Hampir setiap hari waktu istirahat aku sempatkan keluar kantor untuk melihat bayi lucu itu.
Orang tua bayi ini sangat
sibuk, mereka jarang sekali terlihat. Kecuali akan keluar mengantar kue saja. Terkadang tanpa sengaja aku melihat sosok berbaju merah didalam ruko itu melalui pintu samping rukonya yg terbuka.
Ya itu Cici.

Aku sedikit lega.
Setelah menyadari asal cici. Aku beranikan diri
berbicara lagi pada Cici.
Ku katakan padanya, kelurga disamping sudah pindah ke Jakarta.
Kalau dia ingin kembali cobalah cari sendiri.
Jika tidak dapat menemukan cari lah tempat lain di semawis ini. Hampir semua warga semawis ini keturunan cina, pasti kamu dapat apa yg kamu
inginkan. Kataku pada Cici.
Lagi lagi cici tak pernah menjawab dia hanya diam memandangku.

Beberapa hari berlalu Cici masih didalm kantor.
Tapi suatu hari dia sudah tak nampal lagi. Entah kemana perginya dia lagi. Aku tak ingin peduli lagi..
Sekian dulu kisah yang pernah aku alami. Begini adanya apa yg aku lihat dan aku rasakan dlu.
Maaf aku suka lama memberi jarak dalam bercerita. Satu karna banyak lupanya. maklum pernah amnesia. 😁
Dua karna untuk bercerita lagi butuh energi positif untuk melawan energi negatif yg
muncul dari kemistisan ini.
Terkadang bikin meriang. Galau. Diganggu lagi. Dan juga Sakit.

😁
makanya untuk cerita lagi harus pulih benar bila jatuh sakit. hihi.
Yang tidak mengalaminya pun bisa diganggu apalagi yang mengalaminya.😆

Jumpa besok lagi.. terimakasih yg baca 😙
cc: ini kebetulan bgt pas aku pake seprei yg aku foto dulu. Aku jadi agak deg2an.. 😂
besok kalo aku nemu fto yg dlu ada bayangannya aku share. sukak lupa filenya dimana. 😆
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with inTan_T

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!