My Authors
Read all threads
Kegagapan Pemerintah Merespon Pandemi COVID-19 dan Apa Saja yang Harus Segera Diperbaiki

- sebuah utas -

Diulas oleh @gadingaurizki (Tim Pengembangan SDM Strategis PP KAMMI, Mahasiswa MSc Advanced Leadership for Professional Practice, The University of Manchester, Inggris
.
1. Indonesia #daruratcorona! Untuk mengawali, mari kita kirimkan apresiasi sebesar2nya kpd para tenaga kesehatan yg telah berjuang di garda terdepan utk merawat pasien #covid19. Kita doakan mereka agar diberi keteguhan dlm menjalankan tugas. You're all the #realheroes!
2. Trima kasih kpd warga Indonesia dmna pun brada yg telah menjaga diri dan orang di sekitar dg melakukan #socialdistancing & #workfromhome, serta melakukan langkah2 pencegahan lain. Jga kpd pemerintah & para ahli yg telah berusaha sekuat tenaga mencegah & menangani #covid19 ini
3. #Covid19 adalah isu yg serius. Tidak bisa lagi dianggap remeh. WHO telah menetapkannya sbg pandemi, yg berarti berdampak global. Banyak sektor lumpuh krn wabah ini. Virus ini sangat stabil & bisa ada di mana saja. Tidak ada jaminan tidak tertular. So, jangan remehkan corona!
4. Per-18/3/2020, telah ada 202.270 kasus di seluruh dunia, dg 8.012 kematian (3,95%). Total sembuh 82.813 orang (40.94%). Meskipun angka kematian #covid19 lebih rendah drpada #SARS dan #MERS, penularannya sangat cepat. So, kita harus waspada!
5. Kekurangwaspadaan bisa berdampak buruk. Salah satu contoh nyata adalah Italia. Italia memiliki layanan kesehatan terbaik, tapi jumlah kasus #covid19 terbesar ke-2 setelah China (31rb) dg kematian 2,5rb (7,9%). Hampir semua sektor lumpuh. Satu negara #lockdown.
6. Di Italia, awalnya banyak kurang waspada dg #covid19. Orang2 tetap beraktivitas spt biasa. Bahkan smpat ada mobilisasi besar2an. Shg wabah yg awalnya trkonsentrasi di wilayah utara, akhirnya menyebar ke selatan jga. Hal itu membuat tenaga kesehatan kewalahan.
7. Itu di Italia yg sistem kesehatannya baik. Kita bisa berkaca kpd Iran yg sistem kesehatannya msih kurang. Tgl 27/2/2020, kasus #covid19 “hanya” 245, dg kematian 26 org (10.6%). 3 mgg kmudian (18/3), kasusnya mncapai 17.361 dg kmatian 1.135. Sebuah pukulan telak bagi Iran!
8. Bagaimana dg #covid19 di Indonesia? Per-18/3/2020, “baru” ada 227 kasus dg 19 kematian (8,37%). Jumlah kasus mmg belum ada apa2nya dibanding negara lain yg bisa mencapai ribuan bhkan puluhan ribu. Tp secara rasio kematian, Indonesia yg paling tinggi brsma Filipina (8,41%).
9. Angka Indonesia hari ini mirip dg Iran 3 mgg lalu. Jika tidak ada langkah serius baik dr pemerintah, masyarakat, dan pihak2 terkait, bukan tdak mgkin dlam waktu singkat kasus #covid19 di Indonesia meningkat pesat spt di Iran. Kita tidak mengharapkan itu!
10. Pemerintah adlah pihak paling bertanggungjawab utk melindungi warganya dlm situasi pandemi #covid19. Itu merupakan amanah #UUD45 yg trcantum dlm pembukaan: “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum dst.”
11. Masalahnya, Pemerintah seakan kurang serius menangani #covid19. Dimulai dari pernyataan2 #MenkesTerawan yg menolak prediksi dr peneliti #Harvard bahwa di Indonesia telah ada #covid19. Alih2 instropeksi, menkes justru menantang peneliti utk membuktikan sendiri!
12. Pemerintah jga menganjurkan warga utk tidak usah panik, tanpa menjelaskan langkah2 pemerintah dlm menghadapi #covid19. Prinsip2 komunikasi saat wabah sesuai panduan WHO sma sekali tidak digubris, spt 1) bangun kepercayaan; 2) mengumumkan segera; 3) transparansi (lanjut) ...
13. ... 4) pandangan publik; dan 5) perencanaan. Kesimpangsiuran informasi slma bbrpa pekan membuat kepercayaan masyarakat turun. Ktika Pemerintah meminta masyarakat percaya, masyarakat juga butuh diyakinkan: apakah pemerintah bisa dipercaya? #covid19
14. Saat ini kita tidak bisa menangani kasus yg berkembang cepat dg cara2 biasa. Harus ada usaha luar biasa yg berdampak! Mmg benar Pemerintah telah menghimbau warga utk #socialdistancing & #workfromhome, stlah itu lalu apa? Himbauan tidak cukup utk mencegah penularan #covid19!
15. Slah satu langkah konkret adalah pembatasan perjalanan dr negara2 terdampak. Ini patut diapresiasi. Meski pemerintah smpat mau membayar influencer utk menggencarkan wisata ke Indonesia yg saat itu belum ada kasus #covid19 terkonfirmasi. Bukti ada langkah nyaris #blunder.
16. Hal lain yg membuat kepercayaan masyarakat turun adlah langkah #blunder lain yg dilakukan menkes. Di saat Presiden @jokowi meminta #socialdistancing, #MenkesTerawan justru menggelar acara yg mengundang wartawan dalam acara “syukuran” kesembuhan pasien #covid19 di Indonesia.
17. Mungkin maksudnya agar masyarakat optimis, tp sinyal yg diterima publik berbeda. Seolah2 #socialdistancing bukan suatu keharusan. Menterinya saja masih bikin acara yg mengundang orang. #MenkesTerawan sbg pejabat publik seharusnya memberi contoh kpd masyarakat. #covid19
18. Sebelumnya #MenkesTerawan jga menobatkan 188 WNI anak buah kapal World Dream sbg #dutaimunitas #covid19. Sebuah langkah yg sangat seremonial dan sama sekali tidak menyentuh problematika riil di lapangan. Emg #dutaimunitas kerjaannya ngapain?
19. Sbg seorang pemimpin #MenkesTerawan tidak peka krisis dan kurang tanggap trhdap potensi dampak #covid19. Ini juga yg membuat Indonesia sangat terlambat dalam menyiagakan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan, spt pemda, rumah sakit, hingga fasilitas diagnostik.
20. Sbg pejabat trtinggi di bidang kesehatan, #MenkesTerawan gagal menyiagakan anggota kabinet lain & struktur di bawahnya. Pdhal smpai kasus #covid19 pertama & kedua diumumkan, Indonesia punya waktu hampir 1 bulan utk bersiap. Prinsip ke-2 “mengumumkan segera” pun terabaikan!
21. Ketika Presiden @jokowi mengumumkan kasus 1 dan 2, barulah semua kalang kabut. Terlihat betul, bahwa Indonesia belum siap menghadapi #covid19. Koordinasi terlihat sekedarnya. Banyak rumah sakit (RS) rujukan yg ditunjuk belum memiliki fasilitas & SDM yg memadai.
22. Saya sbg perawat, tahu bgaimana keluhan teman2 tenaga kesehatan di garda depan. Alat pelindung diri & ruang isolasi terbatas. Prosedur penanganan belum siap. Di tambah masyarakat yg blum spenuhnya mngerti soal #covid19. Ini ujian berat bagi sistem kesehatan Indonesia!
23. #Covid19 ini sbenarnya bukan yg pertama. Kita prnah menghadapi #SARS dan #MERS. Meski pukulannya saat itu tidak bgitu telak utk Indonesia, kita seharusnya belajar dari sana agar bisa menghadapi wabah yg lebih besar yg bisa muncul kpan saja. Sehingga kita lebih siap!
24. Ketika kita sempat denial bahwa ada wabah, negara2 lain sudah menyiapkan langkah2 strategis spt mengontrol arus masuk manusia, melakukan tes #covid19 masal, melakukan penelurusan orang yg berpotensi tertular & menularkan, menyiapkan lab, dll. Mereka belajar dri pengalaman.
25. Negara2 yg siap kasusnya mmg terlihat banyak di awal. Berat memang, tp kasus tersebut terkontrol krn rasio pendeteksian yg baik. Bahkan sudah ada yg mulai melewati puncak wabah #covid19. Berat di awal, tp tidak sampai melumpuhkan sistem layanan kesehatan.
26. Ketika rasio kematian #covid19 di Indonesia mencapai 8,37% sementara rata2 global 3,95%, itu bisa berarti: banyak kasus yg tidak terdeteksi yg membuat rasio kematian per-kasus terkonfirmasi tinggi ATAU penanganan yg kurang optimal krn kurangnya fasilitas & SDM.
27. Masalahnya,kita masih belum tahu seberapa luas penularan #covid19. Meski ada pembatasan perjalanan utk bbrpa negara, interaksi & mobilitas warga yg sulit dikontrol, serta kurangnya kesadaran utk melapor jika ada gejala, membuat peluang infeksi lokal antar warga sangat besar
28. Apalagi pemerintah trkesan mnyembunyikan sesuatu. Prinsip ke-3 “transparansi” terabaikan. Ketika pemerintah mengira menutupi fakta membuat warga tenang, yg trjadi justru sebaliknya. Masyarakat jdi was2 krn tidak tahu mana yg rawan atw aman. So, please be transparent! #covid19
29. Inisiatif membuka peta persebaran #covid19 justru di mulai dr pemda. Pemprov DKI @aniesbaswedan & Jabar @ridwankamil membuat peta yg bs diakses publik. Inisiatif bagus! Namun mengapa yg membuat harus pemda? Bukankah lebih baik kalau terpusat? Lagi2 rakyat bertanya, kenapa?
30. Apa gara2 rivalitas politik? Di saat pandemi spt ini, keselamatan rakyat nomor 1. Rakyat tidak peduli Anda di kubu mana (kecuali buzzer politik yg suka memancing di air keruh mgkin), tapi bgmna Anda mengambil langkah strategis & sinergis di tengah wabah #covid19.
31. Yg mnjadi sorotan adalah koordinasi antar pemerintah pusat, daerah & swasta. Presiden @jokowi awalnya meminta daerah mengambil kebijakan utk daerah masing2, spt meliburkan sekolah, meminta ASN #workfromhome dan mengkaji status kedaruratan daerah msing2, brkonsultasi dg #BNPB
32. Namun, begitu Gub DKI mengambil inisiatif kebijakan mengurangi scra drastis jumlah transportasi umum yg membuat antrean panjang, Presiden @jokowi mminta kbijakan tsb ditinjau kembali dan menegaskan #lockdown adalah wewenang pemerintah pusat. #covid19
33. Memang, kebijakan yg brtujuan agar warga tidak bepergian & meminimalkan kontak, justru membuat orang berkerumun utk mnunggu transportasi umum yg armadanya dikurangi. Di sini terlihat buruknya koordinasi antara pemerintah pusat & daerah. #covid19
34. Selain itu, kebijakan #workfromhome yg dicanangkan trnyata blum mampu memaksa orang utk benar2 bekerja dri rumah. Khususnya bagi mereka yg bekerja di sektor swasta. Kali ini sosialisasi #workfromhome oleh pemerintah ke swasta yg dipertanyakan. #covid19
35. Ketika himbauan sja tidak cukup, bnyak yg menyuarakan agar memberlakukan #lockdown spt di bbrpa negara. Pasalnya #lockdown membutuhkan pertimbangan matang. Slah satunya adlah soal pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat yg harus dijamin pemerintah. #covid19
36. Namun, jika #lockdown bukan strategi pemerintah, kira2 alternatif apa yg ditawarkan utk menghambat laju penularan yg kian cepat? Apalagi banyak warga yg tidak menggubris himbauan #socialdistancing dan #stayathome. Rakyat pun menanti langkah selanjutnya. #covid19
37. Jika bukan #lockdown, alternatifnya tes massal #covid19. Pemerintah mendapatkan desakan dr berbagai macam pihak, termasuk WHO, utk mengetes lebih banyak orang. Kebijakan monopoli uji lab #covid19 di Litbangkes pun dipertanyakan. Mskipun akhirnya ada bbrpa lab lain dilibatkan.
38. Tes massal #covid19 & perbanyak pusat uji klinis mutlak diperlukan. Hal ini utk menjaring byk kasus yg blum terdeteksi & mmpercepat proses pengujian. Pemerintah lebih condong ke pilihan ini. Yg prlu diperhatikan bgmana prosedurnya agar efektif efisien & mnjangkau byk daerah?
39. Efektif & efisien dlm arti bahwa rapid-testnya akurat & mnguji orang yang tepat. Harus ada koordinasi dg para ahli utk menentukan tes terbaik. Krn tes #covid19 yg tidak akurat dpat menghasilkan diagnosis yg false positive atw negative. Hal itu hnya akan membuang2 sumber daya
40. Apa yg di lapangan masih jauh dr ideal. Tidak seharusnya orang yg merasa sakit & khawatir terinfeksi #covid19 datang ke faskes. Krn itu justru meningkatkan risiko penularan. Apalagi bnyak faskes yg tidak punya prosedur isolasi ideal yg membuat orang tsb msih bisa berkeliaran
41. Bahkan di bbrpa RS, terlihat antrean orang periksa #covid19. Jika ada 1-2 orang yg benar2 positif, ada risiko trjadi penularan ke orang sehat yg ikut mengantre. Sharusnya RS sudah mulai memikirkan soal #phonetriage. Siapa yg boleh datang utk tes/yg akan didatangi ke rumah.
42. Lagi2 ini soal kesiapan infrastruktur dasar. Sberapa banyak RS yg memberlakukan #phonetriage? Dan seberapa sadar masyarakat akan pentingnya menelpon dulu sbelum datang jika ada gejala #covid19? Ini adlah PR besar yg harus segera diselesaikan dalam tempo sesingkat2nya.
43. #Phonetriage ini jga mengantisipasi yg sya sebut #panictesting. Orang brbondong2 datang ke faskes utk tes hnya krn ada gejala mirip #covid19. Pdhal gejalanya sangat umum. Selain menelan biaya yg tinggi, #panictesting membuat staf RS & tenaga kesehatan kewalahan.
44. Kita belum membahas soal kesejahteraan tenaga kesehatan. Mrka yg menjadi garda terdepan penanganan #covid19 jga manusia yg pnya rasa lelah, baik fisik & psikis. Hanya sja, mreka pnya jiwa yg besar utk melayani siapapun yg membutuhkan, mski harus berkorban jiwa & raga.
45. Pemerintah telah mengonfirmasi bahwa ada, mgkin banyak, tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) yg terinfeksi #covid19. Bahkan ada yg gugur dlm tugas. Melihat fakta ini, seharusnya pihak berwenang lebih memperhatikan kesejahteraan mereka.
46. Hal paling dasar adlh ketersediaan alat pelindung diri (APD) yg memadai. Krn itu adalah #universalprecaution utk menjegah penularan. Di lapangan, banyak ditemukan RS kkurangan masker, sarung tngan & baju pelindung shg tenaga kesehatan bekerja dg APD seadanya. #miris
47. Lalu, penting utk menyediakan unit khusus dukungan psikologis bagi tenaga kesehatan. Bekerja di tengah wabah #covid19 bisa menimbulkan problem psikologis, spt depresi hingga post-traumatic stress disorder. Ini adlah bentuk perhatian paling dasar bagi pahlawan utama kita.
48. Kita harus mengakui kalau kita terlambat memulai. Banyak hal yg masih jauh dri ideal. Namun, tidak pernah ada kata terlambat utk memperbaiki. Semua pihak hrus bersinergi utk menghadapi #covid19. Kita singkirkan dlu ego pribadi & golongan. Keselamatan masyarakat adlh yg utama
49. Terakhir, wabah #covid19 ini harus benar2 kita menjadi bahan evaluasi besar2an utk menyiapkan ujian serupa di masa yg akan datang. Bukannya kita berharap, tapi kita harus mempersiapkan segala kemungkinan. Jangan mengulangi kesalahan yg sama! Jangan meremehkan!
50. Kita harus menjadikan negara2 yg telah berhasil mengatasi #covid19 sbg role model. Tidak meniru 100%, tpi mengambil etos mereka. Bgmna mereka belajar dr wabah sebelumnya, lalu memformulasikan strategi utk menghadapi wabah selanjutnya. Dua kunci utama: evaluasi & perencanaan.
Semoga kita semua bisa melewati ujian pandemi #covid19 ini dg gilang gemilang. “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” TQS Al-Insyirah 5-6
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with PP KAMMI

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!