, 59 tweets, 10 min read Read on Twitter
-thread horror-
-horror true story-

Gangguan di tempat kerja baru

#bacahorror @bacahorror
Sebelumnya baca doa dulu gaes untuk memulai aktifitas ini, karena sejujurnya ini pengalaman yg sulit untuk aku buka kembali, sebab ngeri2 sedap. Nama kota dan tempat kejadian tidak ku sebutkan dengan jelas demi menjaga privasi tapi ini pengalaman pribadiku di tahun 2010 silam
saat itu aku baru lulus sekolah disalah satu SMK Negeri di kota B di Jatim. Karena blm memiliki biaya untuk kuliah aku putuskan untuk mencari pekerjaan. Setelah kesana kemari mencari info lowker akhirnya ada yg menawari menjadi seorang radio announcer di kota T.
tanpa pikir panjang aku mengiyakan karena itu sesuai dg bidangku saat sekolah di SMK. Saat pertama datang untuk interview dan menyerahkan berkas lamaran ku di radio L, tidak ada hal yg aneh disana semua terasa normal dan biasa, dan aku sangat bersemangat karena ini rejeki bagiku
di radio itu aku mendapat fasilitas mess gratis, aku pikir lumayan daripada harus pulang pergi, sedang jarak rumah ku dg tempat kerja pertamaku memakan waktu 1jam. Setelah proses rekruitmen berakhir, dan yes aku diterima, mulailah aku "boyongan" ke mess. Kesan pertama masuk mess
bersih, luas, dan adem, ada kipas angin dan loker, kamar mandi ada diluar hanya dibatasi dinding kaca. Saat itu satu kamar mess diisi 3 orang, aku dan dua teman baruku sebut saja Tya dan Putri. Kami sepakat untuk tinggal di satu kamar mess selama masa training
selama training jadwal kami ber 3 adalah sift paling pagi jam setengah 5 on pemancar radio dan berakhir jam 12 malam. Di hari pertama dan ke dua semua terlihat baik baik saja hingga akhirnya di hari ke 3, kami seperti merasa amat kelelahan sampai sampai aku sering ketiduran
saat bekerja. Hari itu kami ada rapat mingguan, saat itu aku tertidur di meja bundar tempat diadakannya rapat, Tya membangunkanku. Aku terperanjat karena kulihat semua karyawan sudah berkumpul mengelilingi "meja bundar". Saat itulah ada hal aneh yang aku lihat, diantara
para karyawan, ada seperti seseorang namun berwarna hitam tinggi berlari menjauhi meja, aku pikir itu halusinasi karena aku baru bangun tidur. Anehnya dihari hari selanjutnya yang seperti "seseorang" tadi mulai berani mengikutiku meskipun itu siang bolong. Ketika aku dekati dia
seperti lari bersembunyi namun ketika aku pergi dia mengikuti. Karena merasa penasaran akupun bertanya kepada Putri "put koe eruh po ora sing nang sanding mejo kui mau?" (put kamu tau gak apa yg di deket meja itu tadi?). Putri merasa seperti kebingungan dan balik nanya "opo sih?"
(apa sih?). Lalu aku berbisik ke arah putri "tak kandani tapi meneng wae ojo njerit ojo omong opo2, kok ono uwong ireng ngetutne aku terus, eruh ora koe?" (ku beritahu tapi diem aja jgn teriak jgn bilang apapun, kok ada orang item ngikutin aku terus, tahu gak kamu?" hampir saja
Putri ini menjerit auto ku bungkam mulutnya. Karena aku tahu dia paling penakut diantara kami ber 3. Tanpa berkata apapun kami segera check lock karena hari semakin sore, saat kami berjalan menuju mess tiba2 ada seorang karyawan resto yg kebetulan satu lokasi mess dg kami, sebut
saja Paijah memanggil, "Hei mbak, sampean kok kendelmen balik radio surup2 ngene"(hei mbak kamu kok berani balik dari radio petang2 begini), aku dan putri saling memandang, "emange ngopo mbak?"(emang kenapa mbak) Paijah said"mene ae tak crita mbak tapi ojo omong sopo2 ya, janji"
(besok aja aku cerita tapi jangan bilang siapa2 ya, janji) saat itu pula kami berjalan pulang bersama diikuti sesosok bayangan hitam itu lagi yg terlihat makin jelas di sore hari dg gerakan yg amat lincah muncul menghilang diantara bangunan menuju mess, merinding karena cuma aku
yg bisa lihat itu. Kebetulan malam itu Tya pulang karena besok nya jadwal dia libur. Saat aku ke kamar mandi Putri langsung menuju kamar dan tidur. Akupun segera menyusul karena takut, dan malam itu benar benar jadi malam bersejarah karena seumur umur dikasih lihat hantu yg serem
kalian pikir pasti itu sosok hitam tadi, ini lain lagi gaes. Saat aku rebahan di kasur meringsek masuk dalem selimutnya Putri, tiba tiba kepala ku serasa ditarik kuat kuat ke arah samping kanan, posisiku dipinggir kasur, kasur tanpa dipan langsung bersentuhan dg lantai. Tetiba
angin kenceng bgt, pas kepala ku diposisi tertoleh ada sosok mirip bayi yg baru bisa duduk membelakangi wajahku, cuma pakai cawet(cari di google) tanpa baju, lalu dia menoleh menunjukan ke 2 taring nya sambil pegang mainan, tersenyum lebar menatapku. Seketika itu mulutku kaku
hanya satu tangan kiriku yg mammpu bergerak meraih tubuh Putri, setali 3 uang putri yg tanggap langsung menarik tubuhku dan membekap mataku. Seolah olah putri memahami apa yg terjadi padaku. Dia memelukku erat2 dan membaca doa keras2 didekat telingaku. Lalu seketika itu aku bisa
menangis dan berbicara namun putri segera mengajakku tidur. Itu gangun pertama. Dan kali ini gangguan terjadi di tempat kerja. Ketika mendapat sift malam aku sudah mempersiapkan diri dg membawa alat mandi ke kantor, saat adzan magrib aku meninggalkan ruang siaran untuk mandi,
letak kamar mandi diujung hampir belakang disebelah ruang pemancar. Sedangkan ruang siaran ada di depan, saat aku berjalan aku dengar suara orang mandi, ku pikir ada karyawan lain sedang mandi, aku pun duduk di meja makan karena kamar mandi dekat dg dapur. Setelah lama menunggu
tiba tiba pak Rudi penjaga malam kantorku datang dan memanggil, "hei mbak, nyapo nang kono?"(hei mbak ngapain disitu), aku jawab "antri ape adus pak"(antri mau mandi pak), pak Rudi kembali bertanya " lha emange opo enek wong adus? wong g enek, aku tas keliling nge check"(lha
emangnya apa ada orang mandi? orang g ada, aku habis keliling ngecheck) kagetku bukan kepalang karena seketika itu tak terdengar lagi suara orang mandi dari dalam. "lho iyo tho pak, lha sopo jebar jebur kaet maeng?"(lho iya tho pak, trus siapa jebar jebur daritadi?" aku semakin
takut. Lalu pak Rudi berjalan ke arah kamar mandi dan membuka pintunya. Alangkah terkejutnya aku karena kamar mandi kosong dan lantai nya kering, lantas siapa yg mandi tadi?? ih merinding.. lalu pak Rudi berkata "wes aduso mbak tak tunggui nang kene, kuncien pintu kamar mandine"
(dah mandi aja mbak aku tunggu disini, kunci pintunya). Tanpa pikir panjang aku segera mandi karena diburu rasa takut. Selesai mandi aku duduk di meja bundar lalu pak Rudi menyusul, dg rasa takut yg amat aku memeberanikan diri untuk bertanya kepada pak Rudi (langsung pake bahasa
Indonesia aja ya mulai ngantuk nih) "pak kamu pernah ngalami yg aku alami tadi gak?" pak Rudi menimpali "aku mau jawab mbak tapi janji jangan takut ya" duh mulai deg deg an tapi dilanjut besok yah.. tangan udah kesemutan mau ngetik lagi.. see u gaes!!
dah pagi yuk disambung, oiya lupa sebut saja namaku EN, saat itu aku meng iyakan permintaan pak Rudi, lalu pak Rudi bercerita bahwa di radio itu memang ada "sesuatu" yg lain beliau berkata "biasanya mereka memang ngajak kenalan orang2 baru mbak", auto kringetan dingin takut tapi
penasaran. Jam on air pun habis tepat pukul 12 malam, karena sudah takut berhari hari diajak kenalan sama makhluk2 astral disana aku minta tolong pak Rudi untuk mengawalku kembali ke mess, kebetulan malam itu Tya dan Putri sedang Pulang, so aku akan tidur sendirian di mess.
dari jauh Pak Rudi berkata, "mbak tak antar dari sini ya, aku harus jaga kantor radio" sambil mengintip dari rolling door ruang belakang yg sedikit terbuka. Terlihat sekali cahaya terang yg hanya sedikit keluar karena jalan tempatku kembali ke mess sangat gelap, lampu2 sudah mati
"iya pak makasih ya eh tapi jgn masuk dulu pak gelap disini" jawabku dg menahan takut, pak Rudi terlihat mengangguk dari kejauhan. Namun tiba2 semua terasa gelap dan dingin, karena takut aku segera berlari, kira2 jarak kantor dg mess 100m. Auto masuk kamar dan berusaha tidur..
ku kira bisa langsung tidur, ternyata tidak. Karena takut susah sekali memejamkan mata, sampai akhirnya jam 3 pagi aku tertidur, namun belum ada 5 menit tiba2 ku dengar suara orang mandi, kaget karena kulihat jam masih dini hari. Sejenak ku tunggu, siapa tau itu mas Wan tetangga
kamar mess ku, namun sudah hampir subuh belum ada yg keluar dr kamar mandi padahal suara air mengguyur sangat jelas. Aku mengintip dari dinding kaca, namun nihil. Karena penasaran aku memberanikan diri menuju kamar mandi, dalam batinku "aku harus menghadapi ini daripada parno se
umur hidupku". Dg tubuh gemetar, keringat dingin mengucur aku membuka pintu kamar mandi dg kakiku yg menendang keras2, alamak tdk ada siapapun bahkan lantai kamar mandi kering. Seketika itu aku jongkok dan menangis tepat adzan subuh berkumandang, lalu mas Wan keluar dari kamarnya
"lho dek kenapa?" lalu aku menceritakan apa yg sudah terjadi sambil menyeka air mata. Lalu mas wan bilang "kalau di mess sering2 buat ngaji sama sholat dek ya" alu berfikir kenapa mas Wan bilang begitu, pasti memang ada hal yg disembunyikan. Lalu aku ingat dg Paijah yg janji mau
menceritakan sesuatu padaku. 2 hari kemudian aku menemui Paijah ke kamarnya, trnyata dia baru saja pulang kampung. Setelah mengetuk pintu aku langsung dipersilahkan masuk dan duduk, paijah berkata "mbak, gimana? betah disini?" aq terkejut dg pertanyaannya lalu ku jawab "betah g
betah mbak Paijah kembali bertanya "lho kok ngomonge gitu?", "lha mau gimana mbak namanya kerja, harus kuat" jawabku. Kemudian Paijah berkata "kalau pas ditinggal Tya sama Putri, tidur sama aku aja mbak, aku tau mbak ketakutan", auto lemes langsung nanya ke Paijah sebenarnya ada
apa di sini. Paijah bercerita bahwa disini sering ada gangguan, mulai dari ada yg berlari lari di lantai atas pas tengah malam lalu adegan orang mandi tiap dini hari, dan penampakan perempuan, yg sering terlihat disebelah messku, disana ada jln kecil menuju tangga lantai atas
lalu Paijah berpesan "mbak jgn skali kali tidur atau ke lantai atas malam2 ya, anak2 sering denger ada org lari lari dikamar itu" tambah merindinglah aku, "mbak malam ini aku nimbrung dikamarmu ya aku takut" lalu aku menceritakan apa yg terjadi padaku selama ini ke Paijah. Esok
harinya aku hendak mencuci baju, aku bertanya ke paijah "Jah kalau mau nyuci dimana?" dia menjawab "di balkon lantai atas mbak", auto lemes lah tapi karena kepepet aku beranikan diri naik ke atas. Saat menuju tangga aku terdiam lama sekali antara takut dan kehabisan baju bersih
akhirnya dg gemetaran aku naik ke atas, sampai diatas benar disana ada hanya satu kamar kecil sekali, pintunya sedikit terbuka aku mengintipnya dari luar. Kosong dan berdebu. Tiba tiba merindinglah aku, buru2 pergi ngibrit nyuci baju, aku takut. Sesuai pesan mas Wan aku jd sering
ngaji dan solat di mess padahal biasanya aku solat di mushola kantor. Esok harinya ada kejadian lagi di kantor yg bikin aku kapok sendirian. Saat itu hari sudah petang kebetulan Putri ada dikantor hendak makan malam. Sementara aku masih di ruang siaran. Saat keluar ruangan aku
melihat putri berjalan menuju pintu belakang kantor, aku berteriak "hei put tungguin aku, katanya mau makan kok aku ditinggal" lalu segera aku berlari menuju ke belakang. Namun apa yg terjadi sungguh diluar nalar, sbelum aku sampai pintu aku melihat Putri sedang duduk santai
sambil makan, kebetulan meja makan dekat dg pintu keluar. Putri melongo melihatku dan berkata "hei aku disini lagi makan g kemana mana" lalu dg segera Putri menarik ku lari keruang tengah menuju meja bundar dimana ada pak Rudi berada. Pak Rudi bertanya "mbak ada apa mbak?"
aku menangis dan bercerita "Pak tadi ada perempuan jalan ke pintu belakang kirain Putri, tak panggil g noleh2 eh ternyata putri lagi makan pak, trus perempuan tadi siapa? rambutnya panjang sama kaya putri tapi bajunya putih2" Pak Rudi kembali berkata" Oh sudah diajak kenalan tho"
aku tambah nangis kenceng ngerasa g tahan lagi tapi pak Rudi berusaha menenangkan "gpp mbak dia baik kok dia yg sering di kamar mandi". Dan sejak itu aku sudah tidak lagi mau ke kamar mandi kantor, takut rasanya seperti diterror habis habisan. Lalu pada hari kamis malam saatnya
dialog khusus paranormal, lupa deh apa nama acaranya. Di segmen itu pendengar2 radio bisa berkonsultasi masalah dan pengalaman gaib. Saat itu aku diminta untuk ikut untuk menjadi operator mixer. Tapi ternyata pak manager punya tujuan lain, beliau mengenalkanku dg paranormal yg
saat itu menjadi narasumber. Kabar bahwa aku mengalami gangguan ternyata sudah sampai ketelinga Pak manager, sebut saja Pak Zain. Saat jeda iklan aku diminta menceritakan pengalamanku lalu pak paranormal mulai memeriksa ku. Beliau berkata "mbak smpean ini istimewa, banyak yg suka
mbak jangan takut ini anugrah, mbak nya memang peka" auto nangislah aku, dg terbata bata aku bilang "pak gimana supaya aku g ngeliat mereka dan aku merasa aman?" pak Narsum(panggil saja begitu) berkata "banyak2 berdoa dan sering beribadah ya mbak, ndak papa mereka g nyakiti"
dg perasaan campur aduk aku melanjutkan kerjaku hingga tutup pemancar, dg pasrah aku berjalan ke mess perasaan takut dan bergidik sudah dikalahkan dg rasa takut menjadi gila karena terus diteror makhluk2 ini. sesampainya di mess, aku sengaja tidak tidur dan menelpon pak manager
"pak besok saya izin masuk siang ya, saya takut tidak bisa tidur" pak manager pun mengiyakan seolah olah tau apa yg ku rasakan, hingga saat hendak solat ada kejadian lagi. Tiba2 tirai gorden terkibas seperti ada angin yg menerpanya. Aku terkejut namun berusaha tenang dan menunggu
setelah lama tak ada apapun yg muncul. Namun ketika aku hendak memulai solatku tiba-tiba ada sosok perempuan berbaju putih melewati dinding kaca messku. Terlihat sangat jelas karena disertai angin kencang hingga mukena ku tersingkap. Aku tertunduk kemudian menangis sejadinya
aku berusaha menenangkan diri dan tetap melanjutkan untuk sholat. Usai sholat aku duduk bersandar di dinding kaca seolah sudah lelah dan tak tahan. Aku bergumam, "aku disini merintis, ini pekerjaan pertamaku, aku butuh uang untuk hidup, tolong jangan ganggu aku" tak sadar aku
sudah terlelap tidur. Begitu lah hari hari ku seterusnya. Dan aku tetap bertahan karena Aku percaya Allah melindungi ku. Aku tetap melaksanakan sholat dan mengaji seperti yg di sarankan oleh mas Wan. Gangguan pun berangsur berkurang namun tak hilang begitu saja. Si hitam tinggi
sehari harinya masih mengikutiku. Dan mbak2 berbaju putih itu sudah tak nampak hanya sesekali mengintip saja. Sampai akhirnya aku mampu bertahan selama satu tahun. Hingga pada akhirnya ada fakta baru tentang penampakan2 di tempat kerjaku itu. Saat aku hendak resighn, Paijah mulai
memberitahuku hal yg tak pernah ku duga sebelumnya "En.. sebenarnya gangguan itu tak semuanya berasal dari sini, banyak pesaing2 bos kita suka jahil, menabur bunga disudut bangunan tempat ini bahkan ada yg menabur tanah kuburan, jadi tak heran kalau tempat ini terlihat gelap dan
menakutkan", Paijah pun memujiku "aku salut, satu2 nya orang yg paling lama betah tinggal di kamar kaca itu adalah kamu, karena anak2 yg sebelum kamu semua tdk ada yg berani tinggal disitu".. dalam hati ku berkata "sialan, kenapa harus aku". Tapi tak apa semua sudah terjadi dan
aku mulai merasa nyaman. Memang benar apa kata pak Rudi, mereka hanya ingin berkenalan. Asalkan kita tetap berlindung kepada YME, semua akan baik baik saja. Pelajaran yg mampu ku ambil dari cerita ini adalah, Jangan takut terhadap Jin dan syaitan karena mereka hanya bertugas
menggoyahkan iman kita, dg berkamuflase menjadi makhluk2 astral Tetaplah berlindung kpd Tuhan. Oiya jangan lupa untuk selalu memberi salam ditempat baru kita itu pesan ibuku. Mohon maaf kalau banyak typo dan kekurangan lain.. karena baru pertama nulis thread di Twitter, semoga
kita selalu dalam lindungan-Nya Amin. Oiya satu lagi setelah hendak resighn itu aku memberanikan diri untuk tidur di kamar lantai atas di malam terakhir kerjaku disana. Dan apa yg terjadi, Alhamdulillah tdk ada satu pun makhlus yg muncul, kata teman2 malam itu tumben g denger
suara orang lari larian, hanya saja saat aku bangun, pintu kamar sudah terbuka.. hihi merinding tapi Alhamdulillah aku menyelesaikan misiku dg selamat dalam lindungan Allah. Tunggu thread aku yg lain. Terimakasih sudah membaca. See u soon gaes!!
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to NNJouvina
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!