Good morning!
Buat Dataviz kali ini, we’re asking the question: Are we testing enough people for Covid-19?
Check this out and see it for yourself.
[A thread]
Buat Dataviz kali ini, we’re asking the question: Are we testing enough people for Covid-19?
Check this out and see it for yourself.
[A thread]
1. Tanggal 2 April, Indonesia memasuki hari ke-19 sejak ada 100 kasus. Dibanding negara lain, Indonesia memiliki kasus paling rendah di hari itu.
Now the question is, apakah itu artinya Indonesia berhasil mengendalikan penyebaran virus corona? Atau ini kayak gunung es?
Now the question is, apakah itu artinya Indonesia berhasil mengendalikan penyebaran virus corona? Atau ini kayak gunung es?
2. Udah pada tau belom gimana caranya ngetes kita positif atau negatif Covid-19?
Ada dua nih tes yang digunakan, yaitu rapid test dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Gimana prosedur, cara kerja, lama proses sampe hasilnya ketahuan, dan akurasinya? Cek aja di Dataviz ini.
Ada dua nih tes yang digunakan, yaitu rapid test dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Gimana prosedur, cara kerja, lama proses sampe hasilnya ketahuan, dan akurasinya? Cek aja di Dataviz ini.
3. Now, back to our first question: Are we testing enough people?
Sejak 17 Maret, Indonesia udah melakukan tes PCR ke 73 hingga 1.439 orang dengan status ODP/PDP per hari.
Tapi, jumlah tes tsb masih sangat dikit kalo dibandingin sama negara lain, gaes.
Sejak 17 Maret, Indonesia udah melakukan tes PCR ke 73 hingga 1.439 orang dengan status ODP/PDP per hari.
Tapi, jumlah tes tsb masih sangat dikit kalo dibandingin sama negara lain, gaes.
4. Nah, ternyata per 1 juta penduduk, Indonesia baru ngetes 25 orang.
Per 1 April 2020 kemarin, Indonesia baru melakukan tes PCR ke 7.193 orang.
Bandingkan dengan AS yang udah ngetes lebih dari 1,2 juta penduduknya di mana lebih dari 200 ribu warganya positif corona.
Per 1 April 2020 kemarin, Indonesia baru melakukan tes PCR ke 7.193 orang.
Bandingkan dengan AS yang udah ngetes lebih dari 1,2 juta penduduknya di mana lebih dari 200 ribu warganya positif corona.
5. Kok bisa sih, you ask?
Yha ternyata kalo menurut Kepala @BNPB_Indonesia sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Pak Doni Monardo, kelemahan Indonesia adalah gak punya alat yang buat memeriksa secara cepat dalam skala besar, gaes…
Yha ternyata kalo menurut Kepala @BNPB_Indonesia sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Pak Doni Monardo, kelemahan Indonesia adalah gak punya alat yang buat memeriksa secara cepat dalam skala besar, gaes…
@BNPB_Indonesia 6. Di Indonesia, sampe 2 April, persentase kasus positif Covid-19 masih ada di DKI Jakarta dengan 51%.
Tapi persentase di DKI ini menurun dari 62% pada 20 Maret lalu.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula orang di luar Jakarta dan luar Jawa yang terkena virus corona.
Tapi persentase di DKI ini menurun dari 62% pada 20 Maret lalu.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula orang di luar Jakarta dan luar Jawa yang terkena virus corona.
@BNPB_Indonesia 7. OK… now that we’ve answered the first question, terus what should we do?
Yha… melihat respon Kepala @BNPB_Indonesia Pak Doni Monardo tadi, jumlah alat rapid test dan tes PCR perlu diperbanyak dan disebar dengan proporsional ke banyak daerah di luar Jakarta.
Yha… melihat respon Kepala @BNPB_Indonesia Pak Doni Monardo tadi, jumlah alat rapid test dan tes PCR perlu diperbanyak dan disebar dengan proporsional ke banyak daerah di luar Jakarta.
@BNPB_Indonesia 8. So… if you think this information is useful to you, don’t forget to share, tell all your friends about it, and subscribe here: bit.ly/3cfLLkX
See you again in your inbox on Monday morning!
In the meantime, stay safe, stay healthy, stay strong 🖤💜
See you again in your inbox on Monday morning!
In the meantime, stay safe, stay healthy, stay strong 🖤💜
