Ketakutan dan kepanikan (fear) atau kepercayaan (trust)?
Ini analisis #DroneEmprit untuk data seminggu terakhir tentang relasi pemerintah dan isu corvid19.
/1
Kita ingin melihat opini publik ttg #Corvid19 yang khusus terkait pemeritah (daerah dan pusat).
Keyword: pemerintah, indonesia, pemprov, gubernur, wali kota, kabupaten, propinsi
Filter: corona, virus, covid19, covid-19, coronavirus, viruscorona
/2
Untuk topik ini, akun-akun media menjadi top influencer. Menjadi sumber berita yang banyak dishare. Di antaranya: @CNNIndonesia, @detikcom, dan @TirtoID.
Dua top influencer berikutnya dari individual, seperti @whtvrcrzy dan @dirgarambe.
/5
Daftar lebih lengkap bisa dilihat di tabel ini.
Yang menarik, akun kementerian kesehatan Malaysia @KKMPutrajaya mendapat interaksi yang lebih tinggi dari pada @KemenkesRI.
Memang "information leadership" kemenkes Malaysia cukup tinggi di media sosial.
/6
Dari narasi di atas, tampak ada dua jenis TRUST:
- percaya kepada pemerintah
- tidak yakin atau tidak percaya kepada pemerintah
Dibukanya data dan transparan ternyata lebih menimbulkan kepercayaan.
Apakah ini juga banyak menimbulkan ketakutan (FEAR)?
/13
Ditambah dengan cara penanganan yang kurang meyakinkan bagi publik, akan semakin menimbulkan ketidakpercayaan.
/14
Dari narasi yg dominan di atas, publik jadi takut jk melihat:
- penanganan yang tidak meyakinkan
- situasi yg tampak tak terkendali
- tidak transparan, tidak tahu keadaan di sekitarnya
Dibukanya peta sebaran bisa bikin takut jk otoritas tampak tak meyakinkan
/16
Tiba-tiba tingginya emosi surprise karena publik terkejut, tiba-tiba di Solo diyatakan KLB. Biasanya hanya Jakarta dan Jawa Barat yg dalam berita, keputusan Walkot Solo ini membuat terkejut.
Juga tingginya jumlah kematian DBD dibanding #COVID19 membuat terkejut.
/17
Emosi ini menandakan publik berharap, menyiapkan diri untuk masa depan.
Banyak harapan atau antisipasi disampaikan kepada masyarakat sendiri agar bisa menghadapi situasi ini dengan selamat, dan semakin sadar dan giat dlm menghadapi #covid19.
/18
Emosi marah bukan yang paling dominan, namun cukup tinggi (ranking 4) dari semua emosi.
Mengapa publik marah?
- Berita hacking situs Corona @DKIJakarta bikin marah pendukung
- Aksi @aniesbaswedan membuka data mendapat kecaman
- Politisasi oleh buzzer dan pejabat
/19
Dari emosi-emosi di atas, yang ingin kita lihat adalah emosi FEAR dan TRUST.
Dapat disimpulkan bahwa masalah utama yang dihadapi pemerintah adalah soal TRUST publik kepada mereka. Bukan soal FEAR atau kepanikan menghadapi data yang transparan.
/20
Bahwa dengan dibukanya data, akan menaikkan TRUST. Dan ditutupnya data, tidak transparan, akan menimbulkan DISTRUST, dan menyebabkan FEAR.
/21
Dan TRUST ini dibutuhkan agar terjalin kerjasama antara warga dan pemerintah dalam menghadapi pandemik. Tidak bisa bekerja sendiri
/22
- dibangun TRANSPARANSI informasi
- ditegakkannya protokol penanganan yg membuat yakin publik
/23
Semoga analisis Drone Emprit ini bermanfaat dalam menentukan prioritas dan strategi aksi penanganan #COVID19 di Indonesia.
Kerjasama antara pemerintah baik di pusat, daerah, dan warga menjadi kunci keberhasilan kita bersama menghadapi situasi sulit ini.
/24