Thread by @BBCIndonesia

Dua hari yang lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah yang ia prakarsai. Para analis menilai rencana ini masih sangat menguntungkan Israel
bbc.in/37Fx4F5

[#BBCIndonesiamenjelaskan dalam sebuah utas)

Ada beberapa poin dalam usulan Trump. Salah satu yang paling kontroversial adalah perubahan perbatasan Israel dan Tepi Barat. Trump menyertakan sebuah peta konsep luasan teritori #israel dan #palestina. Di peta ini, mayoritas wilayah untuk Israel

Ketuk untuk memperbesar gambar

Poin lain dalam rencana Trump, #Yerusalem akan menjadi ibu kota Israel “yang tidak terbagi”. Sementara Palestina boleh mendirikan ibu kota di “daerah pinggiran” Yerusalem Timur.

Kemudian, para pengungsi Palestina dicabut “hak untuk kembali”

Trump juga berkata, “tidak akan ada pemukim Israel dan Palestina yang tercerabut dari rumah mereka.” Artinya permukiman Israel di Tepi Barat, yang dianggap sebagian negara PBB ilegal, akan tetap ada.

Begini pemetaan permukiman di Tepi Barat saat ini

Dalam ilustrasi di bawah ini, terlihat bagaimana permukiman di daerah Tepi Barat itu terus tumbuh sejak perang Israel-Arab 1967. Titik biru mewakili permukiman yang mendapat restu resmi dari pemerintah Israel. Ada juga pemukiman tidak resmi yang tidak dimasukkan di sini.

Banyak permukiman Israel didirikan pada 1970-an hingga 1990-an. Dalam 20 tahun terakhir, populasi mereka meningkat dua kali lipat

Foto satelit memperlihatkan permukiman yang diperluas seiring waktu. Pada 2004, permukiman Givat Zeev dihuni sekitar 10ribu orang - sekarang 17ribu

Begini tanggapan Presiden Palestina Mahmoud Abbas setelah mendengar rencana Trump. Tidak ada perwakilan Palestina yang hadir saat peluncuran di Gedung Putih, atau diajak berdiskusi soal rencana ini
bbc.in/37EO7XL

Masyarakat Palestina dan banyak orang di seluruh dunia juga marah menanggapi rencana Trump. Di Tepi Barat dan di sejumlah negara, protes membara.
bbc.in/318nyI0

Konflik Israel-Palestina sepertinya masih jauh dari selesai. Hanya sedikit yang mendukung gagasan untuk membagi tanah ini menjadi dua negara independen atau disebut “solusi dua negara”

Di kedua negara itu sendiri, masyarakat yang mendukung solusi dua negara terus menurun